"Kalo kamu tidak mampu berqurban dan ingin berqurban, maka jualanlah kambing atau sapi, kalo kamu pengen punya rumah tapi belum cukup duit, maka berbisnislah properti, dan kalo kamu pengen keliling dunia, maka berbisnisnya, ya.... travel". Kalimat itu pernah diucapkan oleh seorang teman yang menjalankan profesi freelance marketing.
Ternyata memang banyak yang membuktikan ungkapan tersebut, saya mendengar langsung kisah dan cerita sukses yang disampaikan oleh para peserta acara "Gebyar HUT Asia Wisata" yang diadakan sabtu kemarin (15/11/2014) di MTH Square - Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh agen travel ternama Asia Wisata. Meski usianya baru menginjak 4 tahun, namun bisnis travel Asia Wisata sudah mengalami kemajuan yang pesat. Revenue terakhir yang dicapai di tahun 2013 menyentuh angka 180 Milyar. Sebuah angka yang fantastis menurut saya jika di bandingkan dengan revenue di perusahaan tempat saya bekerja.
Asia Wisata bisa mendulang sukses seperti sekarang salah satunya berkat kerjasama para mitra kerjanya yang tersebar di Indonesia. Bisnis travel Asia Wisata awalnya hanya sebuah usaha rumahan yang menjual tiket pesawat dan voucher hotel, dari bisnis rumahan kemudian si pemilik mencoba peruntungan dengan menyewa kios berukuran 3x4 meter yang berlokasi di Jl. Basuki Rahmat, bilangan Pasar Gembrong - Jakarta Timur. Lama mendiami kios ditengah pasar mainan anak ternyata tidak terjadi kemajuan yang berarti, kemudian lewat seorang sahabatnya yang ahli di bidang marketing, si pemilik kemudian  menyerahkan strategi bisnis agen travel nya kepada sahabatnya itu, melalui tangan dinginnya, si sahabat mulai merancang bisnis travel dengan mengubah haluan bisnis agen travel yang tadinya "bergantung" dengan pihak lain untuk "melepaskan diri" dari "kebergantungannya" dan membuat merk baru bernama Asia Wisata. Nama Asia Wisata pun tidak serta merta menjadi setenar seperti sekarang, namun harus melewati perjuangan dan kegigihan serta pengorbanan yang tidak sedikit, dari mulai melobi operator penerbangan, jaringan hotel, hingga merancang sistem program online. Setelah semua sistem sudah terbangun, ibarat seorang gadis yang telah selesai bersolek, Asia Wisata selanjutnya siap untuk keluar rumah alias go public. Bisnis Asia wisata membuka peluang kepada masyarakat untuk bersama menjalankan bisnis travel nya dengan konsep Franchise dan keagenan. Bidikannya tidak meleset, bisnis travel Asia Wisata tumbuh pesat dengan jumlah agen yang bergabung saat ini mencapai lebih dari 1000 sub agen dan 52 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nama Asia Wisata pun kini semakin familiar di masyarakat. Kisah sukses ini dismapaikan oleh direktur Asia Wisata, Bp. Yanurmal Rais. Selain bercerita panjang lebar tentang rahasia suksesnya Asia Wisata, Pak Yanurmal juga mengenalkan produk baru Asia Wisata, yaitu program perjalanan umroh. Produk ini langsung laris manis di pasaran, bahkan untuk bulan Desember tahun ini kuotanya sudah full seat. Untuk lebih tahu mengenai program umroh dari Asia Wisata, berikut ini vidoe itinerary nya yang sempat saya rekam.
Selama acara berlangsung, saya terheran heran dengan Asia Wisata, umumnya orang yang sukses itu enggan menceritakan rahasia kesuksesannya kepada orang lain, karena takut orang lain akan menirunya dan menjadi saingan, namun Asia Wisata justru sebaliknya, malah di hari ulang tahunnya, mereka "membongkar" rahasia kesuksesannya di hadapan publik melalui acara seminar, bahkan para pesertanya sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis. Tidak tanggung tanggung, di acara seminar itu Asia Wisata mendatangkan pakar Franchise yang sudah tak asing lagi sebagai pendiri majalah Franchise, yaitu Tri Raharjo. Pada kesempatan tersebut mas Tri memberi motivasi kepada para peserta seminar untuk tidak ragu dalam memilih bisnis yang cocok. Menurutnya saat ini bisnis travel adalah bisnis yang bagus dan profitable. Apalagi dengan konsep Franchise yang dinilai bisa meminimalisir faktor resiko dalam berbisnis. Dengan sistem Franchise, orang yang baru terjun di bisnis itu dan awam dibidangnya sekalipun tidak terlalu kawatir gagal, sebab dengan modal sedikit mereka sudah memiliki brand ternama untuk berjualan. Selain itu bisnis franchise mempunyai kelebihan dibanding bisnis model lainnya, antara lain :
1.      Bisnisnya sudah berhasil, kita hanya meneruskan keberhasilannya
2.      Memiliki panduan usaha
3.      Produk sudah diterima pasar
4.      Adanya bimbingan usaha
5.      Brand lebihi dikenal
6.      Jaringan usaha luas
7.      Resiko usaha lebih kecil
Selain materi motivasi, mas Tri juga menyampaikan kiat kiat sukses dalam berbisnis terutama bisnis Franchise, dari bagaimana caranya mulai startup, menjaga rytme bisnis, dan akhirnya menuai hasil dari bisnis yang kita geluti. Saya sangat terkesan dengan tips yang dismapaikan oleh mas Tri, rasanya ingin cepat cepat bergabung dengan bisnis Travel Asia Wisata, kan memang saya juga punya cita cita bisa jalan jalan gratis keliling Indonesia... he he he.
Selain kedua narasumber diatas, hadir pula brand Ambassador yang juga artis papan atas Indonesia dan sekaligus telah menjadi agen travel Asia Wisata, dialah mas Raynold Surbakti. Bang Raynold menceritakan kisahnya bergabung dengan Asia Wisata, menurutnya dia membuka bisnis travel atas saran dari ibunya yang bosan bolak balik membeli tiket ke agen untuk perjalanan dan aktifitas nya yang sering keluar negeri. Dengan bergabung dengan Asia Wisata, mas Raynold berharap bisa menjembatani kebutuhan ibunya. Namun tak disangka, efek keuntungan dari dirinya menjadi agen travel sungguh tidak disangka sangka bisa diandalkan untuk meng-cover kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan dia kini sudah pensiun menjadi artis dan ingin focus di bisnis travel Asia Wisata.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah doorprize dan pengumuman pemenang writing comptetition pariwisata Indonesia.
Ternyata memang ada benarnya juga sih, kalo pengen keliling dunia ya memang harus bisnis travel, selain karena teman saya sudah membuktikannya karena dia seorang praktisi, secara hitungan bisnis juga bisnis ini sangat menjajikan. Ibaratnya, kalo mengutip perkataan guru "jika ingin wangi, bergaullah dengan tukang jual minyak wangi". Salam wirausaha!!
Berikut dokumentasi saya selama acar berlangsung... :
[caption id="attachment_354767" align="aligncenter" width="300" caption="dokumentasi pribadi"]
[caption id="attachment_354768" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumentasi training dan pemberian hadiah"]
[caption id="attachment_354769" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bersama"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H