KOnEKsI AnTAR MATERI
MODUL 1.1 DAn MODUL 1.2
Berikut ini adalah pengalama  saya setelah menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2, dan saya menggunakan model refleksi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan ke depan:
PERIsTIwA
Momen yang sangat pemting dan menghadirkan tantangan besar serta mencerahkan  bagi saya setelah mengeksplorasi Modul 1.1 adalah pemahaman mendalam saya terhadap pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang dasar-dasar pendidikan yang erat kaitannya dengan prinsip kodrat alam dan kodrat zaman. Selain itu, pentingnya pendidikan untuk selalu mengutamakan kepentingan dan perkembangan murid juga menjadi sorotan utama.
Kemudian, ketika saya kaitkan dengan Modul 1.2, momen penting dan penuh tantangan yang muncul adalah pemahaman saya tentang konsep guru sebagai penggerak pendidikan yang harus mengemban nilai-nilai tertentu. Salah satu nilai yang sangat berarti adalah komitmen guru untuk selalu mendahulukan kepentingan dan perkembangan siswa dalam seluruh proses belajar mengajar atau berpihak pada murid.
Kaitan antara kedua modul tersebut adalah bahwa pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang secara aktif mengutamakan kepentingan siswa dengan memahami dan mengikuti prinsip-prinsip kodrat alam dan tuntutan zaman yang sedang berlangsung.
PERAsAAn
Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan di hentakkan kesadaran dan ingatan saya saat saya mengikuti pengajian/taklim, disitu saya dengarkan penjelasan dari sang penceramah bahwa takdir/kodrat atau jalan hidup manusia itu sudah tertulis di Laukhul Mahfudz, dan tidak ada yang bisa merubahnya.
Hal tersebuat sangat sesuai dengan teori konvergensi yang merupakan pandangan dari Ki Hajar Dewantara dan merupakan gabungan dari teori tabularasa dan teori negatif. Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa, "Kodrat manusia sebagai suatu kertas yang sudah diisi dengan tulisan-tulisan yang samar dan belum jelas arti dan maksudnya" maka Tugas pendidikan adalah membantu manusia atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada di kertas tersebut dengan tuntunan terbaik.
Jadi sangat benar jika tugas guru atau pendidik adalah menuntun, mengarahkan, membimbing, meotivasi dan mendukung dengan daya upaya terbaik.
Sebelumnya, saya hanya memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah mencapai nilai yang memenuhi standar minimal (KKM). Saat itu, proses pembelajaran sangat monoton, tanpa adanya interaksi antara guru dan murid. Kelas tidak menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan akibatnya, murid merasa bosan. Dan sayapun ingin siswa saya selalu mengikuti apa yang saya kehendaki.
Tetapi sekarang, saya telah mengubah pandangan saya. Saya menyadari bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang benar-benar memperhatikan kepentingan siswa dengan mempertimbangkan karakteristik alam dan perkembangan zaman. Sebagai seorang guru, tugas saya adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai.
PEnERAPAn KE DEPAn
Menyelenggarakan pendidikan yang mengutamakan murid, dengan mengangkat siswa sebagai fokus utama dalam seluruh proses pembelajaran. Terus menerus meningkatkan diri dan mengambil pembelajaran sepanjang hidup secara teratur dan berkesinambungan, sambil selalu beradaptasi dengan perkembangan alam dan tuntutan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H