Setelah acara launching buku itu selesai. Aku tahu kemana aku harus melangkahkan kakiku. Ke makam. Ya...!!! Â ke makam bapakku. Aku sangat ingin sekali mempersembahkan karyaku ini kepada orang yang selama ini mengajariku disiplin, kerja keras, kesopanan dan taat dalam agama.
Ketika kecil dulu bapak selalu mengulang-ulang kata jangan malas, jangan manja, dan cepat sholat.
Sekarang saya tau arti dari kata-kata itu. Karya ini sudah cukup untuk untuk menjawab kenapa bapak selalu mengulang kata-kata itu.Â
Setelah aku tiba di peristirahatan terakhir bapak, aku langsung saja meletakkan plakat itu tepat di  samping batu nisan bapak. Seketika air mataku tak terbendung. Aku katakan kepada bapakku, bapak selama ini aku berjuang sendirian. Ketika aku lelah, aku selalu ingat akan dirimu. Ketika aku sendiri aku bersandar kepadamu bapak. Sekarang aku sandarkan prestasi ini kepada bapak.
 Sekarang lihatlah, aku bawa karyaku . Ketika aku sudah tidak punya ide dan malas untuk melanjutkan membuat buku, kau seperti berbisik kepadaku. Dayat....!!! SELESAIKAN.!
Bapak... Terima kasih, kau telah melakukan yang terbaik untuku. Aku berjanji, Aku akan melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini.
Surga untukmu bapak. AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H