Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - It's a wonderful life

Betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang hidup, diri kita, dan dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Cara Mudah Membaca Cepat

6 Juni 2022   11:32 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:35 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa cepat dia dapat" sangat relevan dengan banyak hal dalam hidup ini. Lebih-lebih pada zaman dengan derasnya informasi seperti saat ini. Kecepatan kita mengakses informasi menjadi sangat krusial. Kecepatan membaca adalah sebuah keniscayaan untuk kita kuasai. Jika tidak, kita akan tertinggal.

"Segala sesuatu ada ilmunya" juga merupakan nasihat yang sangat relevan sepanjang zaman. Makan ada ilmunya. Mengemudi mobil ada ilmunya. Menanam padi ada ilmunya. Pun membaca ada ilmunya.

Salah satu teknik membaca yang paling krusial adalah membaca cepat (Bahasa Indonesia) atau membaca pantas (Bahasa Melayu) atau speed reading (Bahasa Inggris).

Saya akan berbagi teknik membaca cepat yang 'sanadnya' saya terima dari buku berjudul "Membaca: Motivasi dan Kaedah" karya Prof. Datuk Seri Ir. Dr. Zaini Ujang dan "Speed Reading: The Comprehensive Guide to Speed Reading" karya Nathan Armstrong.

Kedua buku itu memaparkan cukup banyak tips untuk kita dapat belajar membaca cepat. Mulai dari mitos tentang membaca sampai kepada manfaat membaca dipaparkan dengan menarik. 

Bahwa membaca cepat itu hanya akan menurunkan tingkat pemahaman kita dan bahwa membaca cepat itu adalah sesuatu yang mustahil adalah dua contoh mitos yang sama-sama dijabarkan oleh Prof Zaini dan Armstrong. 

Beliau berdua juga menekankan bahwa membaca cepat justru akan meningkatkan pemahaman kita tentang isi bacaan, di samping kita tentu saja akan menghemat banyak watu, akan membuka pintu keraguan kita tentang potensi membaca cepat.

Dari sekian banyak teknik membaca cepat, sekarang kita coba kupas singkat 3 teknik paling dasar yang wajib dikuasai dan diterapakan untuk membaca cepat.

1. Yang pertama adalah membaca dengan mata, bukan telinga. Kalimat ini mungkin terlihat atau terdengar aneh. Saya pilih kata terlihat sebab mata kita melihat kalimat itu dan pada saat yang sama kita mungkin juga mendengarnya. 

Dari siapa? Dari telinga kita sendiri. Itu dia. Kebanyakan kita membaca dengan telinga dalam pengertian kita membaca satu per satu kata seolah kita mendengarkannya sendiri. Inilah yang menyebabkan kecepatan membaca kita lambat. Karena rata-rata kita berbicara 200 kata per menit. 

Jika kita membaca dengan mengeluarkan bunyi dari tulisan itu di kepala kita, maka kecepatan rata-rata kita membaca hanya akan berada di angka 200 sampai 250 kata per menit. Membacalah murni dengan mata kita tanpa harus mengeluarkan bunyi itu (di dalam kepala kita). Data telah menunjukkan bahwa dengan teknik ini kita bisa membaca sampai 600 kata per menit. 3 kali lipat lebih cepat.

2. Yang kedua adalah gunakan alat penunjuk (meta-guiding). Karena kita akan membaca murni dengan kekuatan mata kita. Maka kita perlu alat bantu supaya mata kita dapat bekerja lebih maksimal dan fokus saat membaca. Bagaimana caranya? 

Gunakan alat penunjuk. Tangan atau jari kita adalah alat penunjuk paling canggih untuk membaca. Dengan menggerakkan jari tagan sebagai penunjuk kalimat saat kita membaca, kita dapat meminimalisir tendensi kita untuk membunyikan kalimat tersebut dalam kepala kita. 

Menariknya mata kita dapat mengikuti kecepatan tangan kita bergerak menyusuri isi tulisan. Di tambah lagi, kita sebenarnya tidak perlu menggerakkan jari kita dari kata paling kiri ke kata paling kanan tulisan. Mata kita Allah ciptakan dengan kekuatan periferal. 

Cobalah perhatikan kata "meta-guiding" pada kalimat  pertama poin nomor 2 ini. Bukankah "alat penunjuk" dan "Karena kita" masih dapat terbaca? Oleh sebab itu, kita bisa memulai menunjuk dengan jari dari kata ketiga dari ujung sebelah kiri atau kanan sebuah bacaan. Buktikan dengan timer, berapa waktu yang dapat kita hemat.

3. Yang ketiga adalah hindari membaca ulang. Berapa sering kita berusaha memahami sebuah bacaaan dengan hasrat ingin memastikan bahwa setiap kata harus kita fahami. Seolah kita tidak ingin tertinggal satu titik dan koma pun dalam tulisan itu. 

Percayalah bahwa ketika kita fokus untuk memahami kata per kata, otak kita akan bekerja lebih keras untuk memproses pemaknaanya. 

Padahal makna dari sebuah kalimat itu ada dalam kalimat itu sendiri. Jadi fokuslah untuk membaca kalimat dengan cepat. Yang paling penting kita telah dapat tangkap isi atau pesan dalam kalimat, itu sudah cukup. Ikuti gerakan tangan yang terus maju dan jangan pernah berbalik. Maju terus.

Selamat membaca cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun