Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - It's a wonderful life

Betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang hidup, diri kita, dan dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Hari Raya dari Negeri Jiran

4 Mei 2022   23:39 Diperbarui: 4 Mei 2022   23:57 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, sekarang bisa menulis lagi di Kompasiana. Mengawali tulisan ini, izinkan kami sekeluarga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1443 H. Taqobballalahu minna wa minkum. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. 

Nah, kali ini saya akan bercerita sepenggal pengalaman berhari raya di Malaysia. Di tiga hari terakhir bulan suci Ramadhan, teman-teman di Indonesia mungkin sudah bersiap menyambut hari raya pada tanggal 2 Mei 2022. Namun tidak demikian dengan warga Malaysia. Semua warga di Malaysia, menurut prediksi awal, akan melaksanakan hari raya pada tanggal 3 Mei 2022. Hari Selasa.

Pada tanggal 27 April lalu teman saya di kampus bertanya kepada saya, "Dengar cerita Indonesia raya Isnin, ya?" Saya jawab, "Officially kita kena tunggu pengumuman dari pemerintah." "Yang pasti raya 1 Syawal :D", kata kawan saya yang lain. Mereka semua berkeyakinan hari raya di Malaysia jatuh pada tanggal 3 Mei 2022.

Bahkan pada tanggal 1 Mei 2022 pun kami masih bersiap untuk sholat tarawih berjamaah. Tetapi kemudian pemerintah mengumumkan di sekitar pukul 8 malam (belum masuk waktu sholat isya') bahwa 1 Syawal 2022 di Malaysia adalah 'besok', 2 Mei 2022. 

Banyak warga yang kaget. Termasuk pembimbing istri saya yang awalnya mengundang untuk datang ke rumah Beliau (di hari pertama lebaran) pada hari Selasa 3 Mei 2022, langsung kirim WA setelah mendapat kabar resmi dari pemerintah. "Salam, Eid Mubarak. Please come to our house tomorrow at noon time. Not 3rd May." Share lokasi rumah dan "See you."

Kami pun bergegas pergi ke AEON untuk membeli bahan makanan hari raya. Wuih, di mall itu ramai sekali pengunjung. Antrian sangat panjang di semua kasir. Setelah kami selesai belanja dan siap untuk membayar. Saya dan istri bagi tugas. Saya bertugas mengantri dan istri pergi ke DIY. Berburu belanjaan yang lain. 30 menit lebih saya mengantri. 

Sesekali terdengar pengumuman dari pengeras suara mall, "Pengunjung yang terhormat, AEON akan tutup pukul 10.00 malam ini. Dan esok kami akan kembali buka bermula pukul 1.00 petang. Selamat berbelanja dan terima kasih. Selamat menyambut raya aidil fitri. Maaf zahir dan batin." Kira-kira begitu pesannya. Untuk hari normal (bukan lebaran), mall buka mulai pukul 10.00 pagi.

Nampak sekali bagaimana orang-orang berbelanja dengan sedikit terburu-buru. Tidak menyangka, hari raya di Malaysia tanggal 2 Mei. Sementara Singapura tetapkan tanggal 3 Mei 2022. Meski Indonesia pun sama dengan Malaysia.

Suasana Antrian di Kasir AEON Malaysia. Foto: NH.
Suasana Antrian di Kasir AEON Malaysia. Foto: NH.

Dalam perjalanan pulang dari AEON ke rumah, kami mengamati banyak orang mulai menyalakan kembang api dan mercon. Meskipun di malam-malam biasanya mereka juga lakukan itu. Tetapi malam lebaran lebih  meriah lagi. Kami tidak mendengar suara takbir berkumandang dari pengeras suara masjid. Tidak paham juga apakah karena sudah malam atau ada faktor lain.

Setibanya di rumah kami mencari informasi di FB Masjid Sultan Ismail Kampus UTM. Kami dapati info sholat ied berjamaah akan dilaksanakan pukul 8.45 pagi pada tanggal 2 Mei 2022.

Suasana Idul Fitri di Johor Bahru

Di hari-H, 2 Mei 2022 kami bersiap menuju masjid kampus UTM. Pukul 8.00 pagi kami sudah sampai. Dan suasananya seperti di timur tengah. Banyak diantara jamaah yang mengenakan sorban dan twab. 

Sangat banyak mahasiswa internasional yang tidak pulang kampung seperti kami. Memilih merayakan lebaran di kampus. Dan karena ini di Malaysia, jamaah bumiputera pun mengenakan baju khas melayu dengan sarung pendek yang dililitkan di pinggul sebagai ciri khasnya. Saya sendiri pakai busana muslim yang dibawa dari Malang. Kopyah dan celana hitam. Tidak lupa masker.

Jamaah Sholat Ied di Masjid UTM 1443 H. Foto: NH.
Jamaah Sholat Ied di Masjid UTM 1443 H. Foto: NH.


Tepat pukul 8.45 sholat ied dimulai dan dilanjutkan dengan khutbah yang cukup singkat. Pukul 9.15 sudah tuntas. Jamaah pun berdiri dan saling bermaafan satu sama lain. Di momen-momen itu saya sempat foto selfie di dalam masjid. Ini dia...

Suasana Setelah Sholat Ied 1443 H. Foto: NH.
Suasana Setelah Sholat Ied 1443 H. Foto: NH.

Ketika keluar dari masjid. Kami disambut oleh kawan-kawan mahasiswa dari Yaman dan Mesir. Mungkin juga ada perkumpulan mahasiswa dari negara yang lain. Mereka berbagi makanan ringan dan kartu ucapan selamat hari raya. Sambil tersenyum dan membagikan suvenir itu merek berkata "Eid Mubarak. Wishing you a very blessed eid al fitr." Indah sekali pemandangan ini. Kami tidak saling kenal tetapi lebaran telah mengakrabkan kami.

Sebagai orang Indonesia yang berhari raya di negara orang lain, tidak banyak tujuan kami bersilaturahim di hari pertama ini, kecuali kami diundang. Kuala Lumpur (KL) dan Johor Bahru (JB) adalah dua kota besar yang kata orang Malaysia sangat sepi ketika lebaran. Karena banyak yang pulang kampung. 

Saatnya Raya

Di hari pertama lebaran ini, besyukur kami diundang oleh Prof Hadi Nur. Kami dijemput dan diantar ke rumah. Alhamdulillah keluarga Beliau sangat perhatian kepada kami. 

Suasana di rumah Beliau langsung mengigatkan kami ke keluarga kami di Indonesia. Nuansanya sangat Indonesia. Tiga jam lebih kami berbincang di rumah Beliau. Mendengarkan kisah perjalanan hidup dan pandangan hidup yang sangat menggugah. Alhamdulillah. Terima kasih banyak Prof. Semoga Allah membalas kebaikan Prof Hadi sekeluarga dengan kebaikan yang lebih banyak dan barokah.

Selepas dari rumah Prof Hadi Nur, kami lanjut berkunjung, memenuhi undangan, ke rumah Prof Fatin Aliah Phang. Di rumah Prof Fatin kami bertemu dengan orang-orang baru dari negara yang berbeda. 

Dua jam kami luangkan waktu di rumah Prof Fatin. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4.15 sore. Saatnya pamitan dan pulang. Melanjutkan silaturahmi virtual dengan keluarga di Indonesia. Sampai malam... Terima kasih juga kami kepada Prof Fatin dan Dr Jay (suami Beliau) yang juga perhatian kepada kami.

Sementara cukup di sini sedikit cerita hari pertama lebaran 1443 H di negeri jiran ini. Sekali lagi kami ucapkan selamat berhari raya. Mohon maaf lahir batin dari kami sekeluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun