Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan

Hobi saya membaca buku ,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori psikososial Erik erikson

18 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Generativity vs. Stagnation (Produktivitas vs. Stagnasi)
- Usia: 40--65 tahun (masa dewasa tengah)
- Krisis: Individu berupaya untuk memberikan kontribusi bagi generasi mendatang, baik melalui pekerjaan maupun keluarga. Keberhasilan dalam hal ini mendorong rasa produktivitas, sedangkan kegagalan dapat membuat mereka merasa stagnan atau tidak berkembang.

8. Integrity vs. Despair (Integritas vs. Keputusasaan)
- Usia: 65 tahun ke atas (masa lanjut usia)
- Krisis: Pada tahap akhir kehidupan, individu melakukan refleksi terhadap hidup mereka. Jika merasa bahwa hidup mereka memiliki makna, mereka akan mencapai integritas. Sebaliknya, jika mereka menyesali keputusan-keputusan yang telah diambil atau merasa kehilangan tujuan, keputusasaan dapat menyelimuti mereka.

Aplikasi Teori Psikososial dalam Kehidupan

Teori Erikson sangat relevan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Para guru dapat berperan penting dalam membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri dan kompetensi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Pengasuhan: Orang tua memiliki kemampuan untuk memahami kebutuhan emosional anak-anak mereka di setiap tahap perkembangan dan memberikan dukungan yang sesuai.

Konseling: Teori ini memberikan panduan bagi konselor untuk memahami konflik psikososial yang dihadapi klien berdasarkan tahap usia mereka, serta untuk merancang intervensi yang tepat.

Kesimpulan
Teori psikososial yang dikemukakan oleh Erik Erikson menekankan peranan penting interaksi sosial dan emosional dalam berbagai tahap kehidupan manusia. Setiap tahap perkembangan hadir dengan krisis masing-masing yang perlu dihadapi agar individu dapat mencapai keseimbangan psikologis. Teori ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang proses perkembangan manusia, tetapi juga berfungsi sebagai panduan dalam mendukung individu agar tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan adaptif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun