Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan

Hobi saya membaca buku ,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Perkembangan Kognitif

28 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan Lev Vygotsky, meskipun keduanya membahas perkembangan anak, memiliki pendekatan yang berbeda secara signifikan.  Piaget berfokus pada bagaimana anak secara aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui interaksi dengan lingkungan, sementara Vygotsky menekankan peran sosial dan budaya dalam proses pembelajaran.  Perbedaan mendasar ini membentuk landasan berbagai perbedaan dalam teori mereka.

**Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget:**

Piaget mengemukakan teori tahap perkembangan kognitif, yang mengusulkan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi melalui serangkaian empat tahap yang berbeda dan berurutan:

1. **Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun):**  Pada tahap ini, bayi memahami dunia melalui inderanya dan tindakan motorik.  Mereka belajar melalui refleks, koordinasi sensori-motor, dan perkembangan objek permanen (memahami bahwa objek masih ada meskipun tidak terlihat).

2. **Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun):**  Anak mulai menggunakan simbol-simbol (kata-kata dan gambar) untuk merepresentasikan objek dan ide.  Namun, pemikiran mereka masih egosentris (berpusat pada diri sendiri) dan kurang logis.  Mereka juga menunjukkan animisme (mempercayai bahwa objek tidak hidup memiliki perasaan) dan centration (berfokus pada satu aspek dari situasi dan mengabaikan aspek lainnya).

3. **Tahap Operasional Konkrit (7-11 tahun):**  Anak-anak mulai berpikir secara logis dan sistematis, tetapi hanya tentang hal-hal konkret yang dapat mereka lihat atau sentuh.  Mereka memahami prinsip konservasi (memahami bahwa kuantitas tetap sama meskipun bentuknya berubah), klasifikasi, dan serasi.

4. **Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas):**  Pada tahap ini, anak-anak dapat berpikir secara abstrak dan hipotetis.  Mereka dapat berpikir tentang kemungkinan dan berhipotesis, dan mengembangkan penalaran deduktif dan induktif.


Piaget percaya bahwa perkembangan kognitif didorong oleh proses asimilasi (mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (memodifikasi skema yang sudah ada untuk mengakomodasi informasi baru).  Interaksi dengan lingkungan memicu ketidakseimbangan dalam skema anak, yang kemudian mendorong mereka untuk beradaptasi dan membangun pemahaman yang lebih baik.

**Teori Perkembangan Sosial-Kultural Lev Vygotsky:**

Vygotsky menekankan peran sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif.  Teorinya berfokus pada bagaimana interaksi sosial dan budaya membentuk proses belajar dan berpikir.  Beberapa konsep kunci dalam teorinya adalah:

* **Zona Perkembangan Proksimal (ZPD):**  ZPD adalah jarak antara apa yang dapat dilakukan anak sendiri dan apa yang dapat mereka lakukan dengan bantuan dari orang yang lebih berpengalaman.  Ini adalah area di mana pembelajaran paling efektif terjadi.

* **Scaffolding:**  Ini adalah proses di mana orang yang lebih berpengalaman memberikan dukungan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas yang sulit.  Dukungan ini secara bertahap dikurangi saat anak menjadi lebih kompeten.

* **Bahasa dan Pembicaraan:**  Vygotsky melihat bahasa sebagai alat utama untuk berpikir dan belajar.  Pembicaraan internal (berbicara pada diri sendiri) merupakan langkah penting dalam perkembangan kognitif, yang membantu anak untuk mengatur pikiran dan memecahkan masalah.

* **Peran Budaya:**  Vygotsky menekankan bahwa budaya dan alat-alat budaya (seperti bahasa, sistem angka, dan teknologi) membentuk cara anak berpikir dan belajar.  Perkembangan kognitif tidak universal, tetapi dibentuk oleh konteks sosial dan budaya di mana anak tumbuh.

Berbeda dengan Piaget yang menekankan tahapan perkembangan yang berurutan dan universal, Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif lebih fluktuatif dan dipengaruhi oleh konteks sosial.  Vygotsky tidak mengusulkan tahapan perkembangan yang spesifik, tetapi menekankan pentingnya interaksi sosial dan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman dalam memfasilitasi perkembangan kognitif.


**Perbandingan:**

Singkatnya, Piaget berfokus pada perkembangan individu yang didorong oleh interaksi dengan lingkungan, sementara Vygotsky berfokus pada peran sosial dan budaya dalam membentuk perkembangan kognitif.  Piaget mengusulkan tahapan perkembangan yang berurutan dan universal, sedangkan Vygotsky menekankan fluktuasi dan pengaruh konteks.  Meskipun memiliki perbedaan mendasar, kedua teori ini memberikan kontribusi penting dalam memahami perkembangan kognitif anak.  Kedua teori tersebut saling melengkapi dan memberikan gambaran yang lebih kaya tentang kompleksitas proses pembelajaran anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun