Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2023 di Universitas Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inflasi Melonjak Tinggi, Pengangguran Terancam Bertambah?

25 Maret 2024   23:22 Diperbarui: 25 Maret 2024   23:23 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Inflasi adalah keadaan dimana  barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan harga terus menerus dalam periode tertentu. Mahendra (2016) mengartikan Inflasi sebagai fase perekonomian dimana terjadi peningkatan upah dan harga yang terjadi bersamaan, penawaran yang ada lebih sedikit dari permintaan tenaga kerja, dan jumlah uang yang beredar meningkat pesat. Inflasi dapat memicu krisis ekonomi di suatu negara. Pada kondisi inflasi, nilai mata uang sebagai alat tukar menukar menurun karena harga yang terus bertambah tinggi.

     Inflasi bukan hanya soal naiknya harga satu dan dua barang saja. Inflasi baru terjadi apabila banyak barang  dan jasa yang harganya naik secara signifikan. Untuk mehitung tingkat inflasi, Bank Indonesia menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK), terdapat 11 kelompok barang dan jasa berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) 2018, yakni: 1) kelompok makanan, minuman dan tembakau, 2) kelompok pakaian dan alas kaki, 3) kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, 4) kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, 5) kelompok kesehatan, 6) kelompok transfortasi, 7) kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, 8) kelompok rekreasi, olah raga dan budaya, 9) kelompok Pendidikan, 10) kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restaurant, dan 11) kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

     Saat Inflasi melanda, kelompok yang paling merasakan dampaknya ialah masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah dan penghasilan tetap. Sementara kelompok masyarakat kelas menengah ke atas dapat mengamankan kekayaan mereka dari inflasi. Tidak hanya itu, inflasi yang terus meningkat dapat menyebabkan menurunnya angka tukar mata uang domestik terhadap angka tukar mata uang asing yang mengakibatkan kinerja suatu perusahaan menurun, serta melonjaknya angka pengangguran.

     Angka pengangguran sangat dipengaruhi oleh laju inflasi. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat mengakibatkan peningkatan kemiskinan di Indonesia. Hal ini karena kemiskinan disebabkan oleh harga barang dan jasa yang semakin mahal, masyarakat yang sebelumnya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari belum tentu mampu atau bahkan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya pada tingkat inflasi yang lebih tinggi.

     Ketika barang  mengalami kenaikan harga secara berkala dan menyeluruh, maka jumlah produksi perusahaan akan berkurang. Oleh karena itu, untuk memproduksi jumlah barang yang sedikit tidak diperlukan jumlah karyawan yang banyak, maka perusahaan biasa akan mengurangi jumlah karyawan untuk sementara. Bahkan tidak hanya sementara, ada juga yang langsung memberhentikan karyawannya. Hal inilah yang menjadi alasan meningkatnya jumlah pengangguran.

     Inflasi banyak membawa dampak negatif bagi perekonomian negara. Oleh sebab itu, inflasi mesti segara diatasi, beberapa kebijakan yang bisa dilalukan untuk mengatasi inflasi, yaitu:

  • Mengambil kebijakan Moneter yang Tepat: Bank sentral dapat mengambil kebijakan moneter yang tepat agar dapat mengendalikan inflasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan jumah uang yang beredar dan menaikkan jumlah suku bunga.
  • Mengambil kebijakan Fisikal yang Tepat: Pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal yang tepat untuk menyeimbangkan anggaran dan mengurangi pengeluaran. Hal ini dapat diterapkan dengan meningkatkan pajak, atau mengurangi subsidi yang dapat menyebabkan tekanan inflasi dan mengurangi belanja publik.
  • Pengendalikan Upah: Peningkatan upah yang terlalu cepat dapat mendorong inflasi. Untuk dapat  menetapkan kebijakan upah yang wajar dan sesuai dengan produktivitas ekonomi, pemerintah dapat bekerja sama dengan serikat pekerja dan pengusaha.
  • Investasi Pasar: Dengan melakukan intervensi langsung di pasar, pemerintah dapat mengendalikan  harga jasa dan barang yang sekiranya memiliki dampak besar terhadap inflasi. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengatur harga, mengimpor barang, atau mengurangi tarif biaya barang-barang tertentu untuk mengurangi tekanan inflasi.

     Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran apabila inflasi tidak dapat dicegah atau diatasi, yaitu:

  • Pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya untuk infrastruktur, pendidikan dan program-program sosial, hal ini akan menciptakan lapangan pekerjaan.
  • Memberikan subsidi kepada perusahaan untuk mendorong mereka mempekerjakan lebih banyak orang.
  • Pemerintah dapat menurunkan pajak untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong konsumsi.
  • Pemerintah dapat mempermudah perizinan usaha untuk mendorong pengusaha baru.
  • Pemerintah dapat memberikan pelatihan keterampilan kepada pengangguran untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun