Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Saya memiliki hobi membaca dan sekarang memulai belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Osteoarthritis (Pengapuran sendi) Mengancam Produktivitas Masa Tua

25 September 2023   01:34 Diperbarui: 25 September 2023   01:38 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki masa tua yang sehat dan produktif merupakan dambaan semua orang. Namun, jika tidak menjaga pola hidup pada masa muda maka akan mudah terjangkit penyakit di masa tua yang akan datang, sehingga produktivitas pun terganggu. Masa tua adalah masa yang rentan terhadap penyakit. Penyakit yang sering dialami pada masa tua adalah masalah tentang persendian. JIka sendi mengalami kerusakan maka aktivitas sehari-hari akan terganggu. 

Pengertian Osteoarthritis

Penyakit sendi yang sering terjadi yaitu osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif pada tulang rawan sendi, seperti yang terdapat pada persendian tangan, lutut, serta leher dan bahkan pinggang. Osteoarthritis dapat menyebabkan sakit, kekakuan, bahkan deformitas pada tulang sendi. Osteoarthritis termasuk klasifikasi penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia (Zeeshan Anjum, Syed Rizwan Abbas. 2015).

Jadi osteoarthritis adalah kondisi dimana sendi apabila digerakkan akan terasa nyeri dan kaku yang diakibatkan terkikisnya lapisan tulang rawan sendi. Terkikisnya itulah yang membuat sendi terasa sakit apabila digerakkan. Lalu apa bedanya dengan Osteoporosis ? Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang mengakibatkan tulang mudah rapuh dan patah. 

https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/osteoarthritis/
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/osteoarthritis/

Penyebab Osteoarthritis

Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, terjadi gesekan antar tulang yang membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan radang dan nyeri pada sendi.

Faktor-faktor Penyebab Osteoarthritis

Selain itu, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya Osteoarthritis. Faktor-faktor tersebut adalah usia, perokok aktif, berat badan, riwayat keluarga yang menderita Osteoartritis, riwayat cedera serta aktivitas fisik yang berat dan berlebihan. 

Penduduk Indonesia sering mengabaikan rasa sakit yang terjadi pada saat menggerakan bahu, pinggang, lutut dan tangan, padahal rasa sakit dari bagian tubuh tersebut berpotensi besar merupakan gejala-gejala dari penyakit Osteoarthritis (Soeroso, 2006).

sendi yang rawan osteoarthritis https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1492/osteoartritis
sendi yang rawan osteoarthritis https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1492/osteoartritis

Seberapa banyak penderita Osteoarthritis ?

Penderita osteoarthritis di indonesia terbilang sangat banyak. Prevalensi osteoartritis cukup tinggi di  Indonesia. PBB memprediksi bahwa persentase lansia di Indonesia akan  mencapai 74  juta  lansia  tahun  2025 atau  sekitar 25% di  Indonesia.  BPS  (Badan  Pusat  Statistik)  juga memaparkan  bahwa  pada  tahun  2045 negara  Indonesia  memiliki  sekitar  63,31  juta  penduduk  lansia  atau  hampir mencapai 20% populasi. Prevalensi Osteoartritis berdasarkan usia di Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia 40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia tua (lansia) lebih dari 61 tahun. 

Berdasarkan data tersebut, terlalu tingginya prevalensi osteoarthritis, maka perlu diadakannya self care management pada orang dewasa dalam meningkatkan kualitas hidup agar pada masa lansia tidak terkena osteoarthritis. 

Manajemen yang dapat dilakukan untuk orang dewasa dengan kondisi osteoarthritis dapat dilakukan dengan berbagai hal metode dan intervensi yang efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan.Hal ini tentu sangat membantu orang dewasa untuk meningkatkan kualitas kehidupan pada saat menanjak lansia. 

Pencegahan Osteoarthritis

Osteoarthritis tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena osteoarthritis, antara lain:

  • Menjaga berat badan

  • Berolahraga rutin dan aktif secara fisik

  • Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri

  • Melakukan peregangan otot setelah duduk dalam waktu yang lama

  • Beristirahat yang cukup dan teratur

  • Berhati-hati dalam berjalan dan berkendara untuk menghindari cedera sendi 

Pengobatan Osteoarthritis

Pengobatan osteoarthritis bertujuan untuk meredakan gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas dengan normal. Metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Obat-obatan : Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan dokter akan memberikan obat-obatan

  • Fisioterapi : Penderita osteoarthritis dapat menjalani fisioterapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Terapi ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, serta mengurangi rasa sakit.

  • Operasi : Meski jarang, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Tindakan ini bertujuan untuk membantu pasien agar lebih mudah bergerak. Metode operasi yang bisa dilakukan oleh dokter misalnya total hip replacement pada  osteoarthritis panggul dan total knee replacement pada osteoarthritis lutut.

  • Olahraga : Selain meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga yang dilakukan secara teratur bisa memperkuat otot-otot di sekitar persendian sehingga persendian akan lebih stabil.

  • Diet : osteoarthritis dengan  berat badan berlebih disarankan untuk menurunkan berat badan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sendi sehingga bisa mengurangi rasa sakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun