Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Relawan - Jejak Pena

Menulislah, karena menulis itu abadi. Tinggalkan jejak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jembatan Berbaik Sangka, antara Impian dan Realita

8 Januari 2024   11:34 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:01 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbaik sangka adalah sebuah jembatan yang menghubungkan antara impian dan realita. Dengan berbaik sangka pada setiap ketetapan-Nya, hati kita akan diliputi ketenangan dan kedamaian. Ada sebuah hadits qudsi yang menyebut, “Aku bergantung bagaimana sangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” Dengan berbaik sangka, kita akan senantiasa berpandangan positif terhadap segala hal yang kita dihadapi karena percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, kendati mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Berikut ini beberapa contoh berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari:

  • Tidak berputus asa dalam memperjuangkan sesuatu yang baik untuk diri kita karena Allah Swt.

  • Menjaga hati dari prasangka buruk dengan selalu meyakini keputusan Allah.

  • Menyikapi segala pemberian dengan sikap syukur dan sabar.

  • Berikhtiar dengan beribadah dan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Salah satu hikmah berprasangka baik kepada Allah Swt. adalah bisa mengubah takdir Allah Swt, sebab takdir turut bergantung pada prasangka kita. Selain itu, dengan memahami makna berprasangka baik kepada Allah Swt, maka kita akan semakin membangun keyakinan bahwa Allah akan selalu memberikan rahmat dan ampunan bagi hamba-Nya untuk menjadi lebih baik.

Kita telah merancang mimpi kita dengan cermat dan rapi. Kita menuliskannya dengan tinta pekat di dalam buku harapan. Begitu juga dengan Allah Swt. merencanakan takdir yang baik dan indah untuk hamba-Nya. Ada kalanya takdir yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Namun tak jarang skenario hidup kita telah ditulis oleh-Nya dengan tinta emas yang berjalan beriringan dengan mimpi-mimpi yang senantiasa kita langitkan bersama doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun