"sampaikanlah kabar (dariku) walau hanya satu ayat"
Begitulah 'dawuh' Kanjeng Rasul tentang berdakwah. Dakwah dapat diartikan juga sebagai komunikasi dan sosialisasi kebaikan. Sebuah sosialisasi CIKUR (Ciri Keaslian Uang Rupiah) misalnya, dimana sosialisasi bagaimana ciri keaslian uang rupiah masih menjadi urgensi menarik di tengah masyarakat. Terutama bagi kalangan anak-anak yang seakan harus diedukasi sedini mungkin bagaimana memeriksa uang yang akan dibelikan es krim adalah uang asli atau palsu. Tentu ini berlaku semua uang yang akan dibelikan sesuatu, bukan hanya untuk es krim.
Bicara tentang CIKUR maka pasangannya adalah 5J. Apa itu 5J, Kak? 5J adalah gagasan tentang cara merawat uang rupiah kita dari Bank Indonesia. Yakni 1) Jangan dibasahi, 2) Jangan dicoret, 3) Jangan distapler, 4) Jangan dilipat, 5) Jangan disobek.
Salah-satu kegiatan sosialisasi CIKUR dan Merawat Uang juga dilakukan oleh GenBI UINSA tepatnya pada Sabtu (12/10) lalu kepada adik-adik MI Hasanuddin di Perpustakaan Bank Indonesia. acara tersebut merupakan penutupan GenBI Mengajar dan GenBI Mendongeng (GeMar GenDong) selama 7 kali pertemuan sejak bulan Juli lalu. Selain mengajar lewat dongeng islami dan motivasi, juga ada sesi mengaji bersama di awal mengajar serta ditekankan pula edukasi CIKUR dan Merawat Uang lewat games dan dongeng.
Ada yang spesial dari sosialisasi ini, pertama untuk CIKUR GenBI UINSA menggunakan media Ice Break. Dimana siapa di antara adik-adik MI Hasanuddin yang berani unjuk diri ke depan dan mencoba menjelaskan kepada teman-temannya. Ada 9 anak pemberani yang maju ke depan dan satu persatu ditantang untuk menyampaikan bagaimana uang rupiah asli dan palsu. Di antara 9 anak tersebut ada 2 anak yang berhasil menjawab lengkap dan paling jelas. Yakni Adit dan Fransiska kelas 3 SD. Teman-teman mereka pun setuju keduanya menjadi juara.
Sedangkan untuk Merawat Uang dengan 5J, pengisi acara mencontohkan sebuah lagu agar ditirukan oleh adik-adik MI Hasanuddin. Tujuannya agar adik-adik dapat mudah menghafalnya sekaligus belajar secara asyik. Setelah 3 kali percontohan sambil ikut menyanyikan, barulah GenBI dan adik-adik menyanyikannya secara bersama dengan gestur pendukung imajinasi mereka. Begini lirik lagunya:
Saya punya tangan kanan dan kiri~
Setiap tangan ada 5 jari~
Ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking~
Saya punya uang~
Seribuan dua~
Setiap uang, harus kita jaga~
Jangan dibasahi! jangan dicoret~
Jangan distapler, jangan dilipat, jangan disobek~
Â
Melalui program ini GenBI UINSA berharap adik-adik lebih percaya diri untuk tampil ke depan dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Serta khususnya adik-adik MI Hasanuddin mengamalkan apa yang telah disampaikan oleh Kakak-kaka GenBI UINSA, salah-satunya memeriksa keaslian uang rupiah dan senantiasa merawat uang rupiah dengan 5J yang sudah dihafal lewat lagu ceria. (hn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H