Mohon tunggu...
Nurul Hanifah
Nurul Hanifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menulis adalah pelarian. Pelarian yang membuatku terlalu nyaman dengannya dan tak ingin beranjak darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecewa? Wajar, kok!

19 Agustus 2021   12:47 Diperbarui: 19 Agustus 2021   12:59 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Ketidakmampuan bukanlah sebuah dosa

Seperti yang kita tahu bahwa setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing. Oleh karena itu ada yang namanya bakat, yakni kemampuan yang telah tertanam dalam diri setiap orang, bisa dikarenakan genetik, linkungan atau faktor lainnya. 

Mereka akan mudah melakukan hal-hal yang berhubungan dengan bakatnya itu. Namun di satu sisi mereka yang tidak memiliki bakat itu akan kesulitan dan memerlukan waktu lebih bisa menyetarai orang dengan bakat itu. 

Namun bukan berarti tidak bisa. Mereka hanya memerlukan waktu yang sedikit lebih lama dibanding mereka yang mempunyai bakat. Seorang teman SMP saya dulu pernah berkata pada saya bahwa 'orang pintar akan kalah oleh orang rajin' karena ada teman saya yang terlihat biasa saja pada saat itu mampu mendapat peringkat pertama dan bisa menyaingi si peringkat bertahan.

 Oleh karena itu, di saat rasanya kamu terlalu frustasi untuk menggapai suatu hal, kamu perlu menganalisisnya terlebih dahulu, apakah kamu memang kurang berlatih (kurang rajin), apakah kamu serius dalam melakukannya? Dan pertanyaan-pertanyaan terkait kegagalan itu. 

Satu hal yang pasti, ketidakmampuanmu itu bukanlah sebuah dosa, bukanlah sebuah cela dan itu wajar kok.

2.Ketidakberdayaan bukanlah sebuah akhir

Terkadang kita merasa kecewa ketika suatu hal terjadi di luar harapanmu seolah takdir sedang bercanda denganmu dan kamu tidak bisa mengubahnya. Melihat teman-temanmu lulus kenapa saya tidak. Apalagi sampai berpikir "oh apakah mereka ada 'orang dalam'-nya?". 

Mulai saat ini balikkan pikiran-pikiran yang tidak semestinya itu menjadi motivasi. Mulailah berpikir strategi-strategi baru untuk bisa menggapainya. Kamu hanya perlu ciptakan orang dalam itu untuk dirimu sendiri. 

Orang dalam itu adalah dirimu sendiri dan Tuhanmu sehingga kamu menjadi percaya diri untuk melalui itu dan untuk hal-hal lain ke depannya. Bukan berarti kamu menyerah terhadap takdir dan mundur tetapi bersiap untuk maju kembali.  

Kecewa mungkin adalah sesuatu yang wajar selama takarannya tidak berlebihan. Takaran? Memangnya timbangan dengan nominal-nominal angka pengukuran? Ya sesuai takaran, selama itu masih dapat kamu kendalikan dan tidak membuat dirimu jatuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun