Mohon tunggu...
Nurul Hadi ansyah22
Nurul Hadi ansyah22 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi dan Kebersamaan: Pilar Utama Persatuan dalam Keberagaman

10 Juli 2024   02:53 Diperbarui: 10 Juli 2024   18:31 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
geotimes.id/opini/menjaga-persatuan-dalam-bingkai-ukhuwah-islamiyah

Indonesia memiliki banyak contoh nyata tentang bagaimana toleransi dan kebersamaan dapat menciptakan persatuan dalam keberagaman. Salah satu contohnya adalah perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, perayaan Natal tetap dihormati dan dirayakan oleh umat Kristiani dengan dukungan dan partisipasi dari masyarakat yang beragama lain. Begitu juga sebaliknya, umat Kristiani ikut merayakan Idul Fitri dengan saling mengunjungi dan berbagi kebahagiaan.

Contoh lainnya adalah dalam konteks bencana alam. Ketika bencana terjadi, seperti gempa bumi atau banjir, masyarakat dari berbagai latar belakang bersatu untuk membantu mereka yang terdampak. Sikap gotong royong ini menunjukkan bahwa di tengah perbedaan, rasa kemanusiaan dan kebersamaan tetap menjadi yang utama.

Moderasi Beragama sebagai Perekat Bangsa

Moderasi beragama penting untuk persatuan di Indonesia. Ini adalah usaha kreatif untuk mengembangkan sikap beragama di tengah berbagai ketegangan. Moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan dalam merawat keindonesiaan dan menjaga martabat manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan. Moderasi beragama menekankan keseimbangan dan mencari titik temu antara dua kutub ekstrem dalam beragama.

Presiden Joko Widodo sering mengajak tokoh agama untuk menjadikan agama sebagai sumber nilai yang merawat kebinekaan. Moderasi beragama adalah cara mengembalikan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, dan agar agama benar-benar berfungsi menjaga harkat dan martabat manusia.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sesuai dengan keberagaman Indonesia, yang terdiri dari banyak suku, ras, dan budaya. Perbedaan bukanlah penghalang untuk persatuan, sebaliknya perbedaan adalah kekuatan kita sebagai bangsa. Dalam masyarakat yang beragam, penting untuk menghargai perbedaan dan menjaga toleransi. Meningkatkan rasa nasionalisme adalah cara lain untuk menangani perbedaan.

Peran Pendidikan dalam Menanamkan Toleransi

Pendidikan memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Sekolah adalah tempat di mana anak-anak belajar tentang keberagaman dan pentingnya menghormati perbedaan. Melalui kurikulum yang inklusif dan kegiatan yang mendorong interaksi antar siswa dari berbagai latar belakang, sekolah dapat menjadi tempat yang efektif untuk menanamkan sikap toleran dan membangun rasa kebersamaan.

Pendidikan juga harus mencakup pembelajaran tentang sejarah dan budaya berbagai kelompok etnis dan agama di Indonesia. Dengan memahami latar belakang dan kontribusi masing-masing kelompok, siswa akan lebih mudah menghargai perbedaan dan merasa bangga dengan keberagaman yang ada.

Toleransi dan kebersamaan adalah pilar utama persatuan dalam keberagaman. Dengan menghargai dan menghormati perbedaan, kita bisa membangun hubungan yang erat dan membawa kedamaian bagi semua. Keberagaman adalah pelangi yang menambah keindahan dalam kehidupan kita. Mari kita satukan tekad untuk membangun persatuan dalam keberagaman, dan menjadikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bukti bahwa negara kita menghargai perbedaan sejak dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun