Nata Hening Graita Prameswari sebagai tokoh dalam film tersebut dan sutradaranya turut hadir dalam sesi diskusi. Saya selalu tertarik dengan film yang mengangkat tema antimainstream. Enggak banyak yang mengangkat cerita tentang keyakinan minoritas di Indonesia. Wanita manis asal Lampung itu sedang kuliah di Universitas Tujuh Belas Agustus semester 5. Kurang lebih filmnya berdurasi 10 menit. Ia pun mengalami pergolakan identitas dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.Â
Film dokumenter satu ini durasinya agak panjang sekitar 40 menit. Menceritakan tentang kehidupan keturunan Tioghoa di Yogyakarta yang tidak mendapatkan hak atas tanah tempat tinggalnya dari pemerintah setempat. Mirisnya meskipun mereka sudah beli tanah dan rumah, sertifikatnya tidak bisa SHM, melainkan sewa bangunan. Film SiMalakama Di Tanah Istimewa diproduksi oleh Watchdog yang juga memproduksi film Dirty Vote yang sempat ramai sebelum Pemilu 2024.Â
Sekali lagi selamat atas lahirnya buku terbaru Agustinus Wibowo "Kita dan Mereka".Saya belum punya sih bukunya, semoga masih dapat harga promo dan yang ada tanda tangannya. Buku yang mengenal identitas diri lebih jauh dan bermakna dari sebuah perjalanan.
Lalu, setelah menonton film pendek Puan Hayati, saya baru mengetahui kalau ada perkumpulan aliran kepercayaan yang dipimpin oleh perempuan. Film Simalakama Di Tanah Istimewa membuka suatu tabir jika kamu bermata sipit yang tinggal di Indonesia artinya bukan WNI tetapi termasuk warga asing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H