Mohon tunggu...
Nurul Dwi Larasati
Nurul Dwi Larasati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Hiking enthusiast, blogger, movie lover

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Ngidam", Atas Nama Bayi Suami Rela Cari Makanan Buat Bini

2 November 2023   15:51 Diperbarui: 2 November 2023   15:55 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau enggak diturutin nanti pas besar anaknya ileran.

Sering banget dengar kalimat itu saat permintaan ibu hamil nggak diladenin. Percaya enggak? Saya sih enggak percaya, cuma mitos aja itu. Cuma masalahnya jadi "senjata" buat ibu-ibu hamil saat ngidam. Padahal secara ilmiah enggak ada hubungannya antara ngidam dan anak ileran.

Ngidam memang wajar dialami oleh ibu hamil. Saya yang sudah beberapa kali mengalami masa kehamilan pernah juga ngidam, tapi enggak minta yang aneh-aneh atau nyusahin orang lain.  Kalau ngidamin makanan, masih yang mudah dicari.

Dari tadi bahas soal ngidam, ada apa sih? Saya memang lagi nggak ngidam, sudah lewat masanya. Ini karena saya habis nonton film pendek berjudul NGIDAM yang digarap sama sutradara Agung Jarkasih.  Film yang berhsil lolos dari seleksi Jakarta Film Fund 2023. Film ini tayang perdana saat gelaran Jakarta Film Week tanggal 25-29 Oktober 2023. Film Ngidam sendiri tayang 2 kali yaitu tanggal 26 Oktober 2023 di CGV Grand Indonesia dan tanggal 28 Oktober di Kineforum Taman Ismail Marzuki. Kebetulan saya nonton via streaming di Vidio. 

Film Ngidam menceritakan tentang suami bernama Abdul yang kewalahan menuruti kemauan istrinya, Lela. Saban hari Abdul keliling cari makanan khas Betawi kayak es selendang mayang, nasi uduk, sayur babanci yang sudah langka banget. Mau enggak mau Abdul menuruti ngidam bininya itu. Sampai dia rela umpet-umpetan di jam kantor. Demi ngewujudin keinginan Lela 

Film berdurasi 20 menitan ini cukup menghibur saya. Karena apa yang dialami sama Lela, saya juga pernah mengalaminya. Ide ceritanya juga unik karena mengambil angle mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat. Kebanyakan sih yang komen soal mitos ini generasi nenek-nenek kita.

Jadi ingat waktu hamil anak ke-2 (tahun 2017) saya pengen banget makan kue rangi. Kue dari tepung beras, diolesi gula aren dan masaknya dibakar pakai kayu. Tiba-tiba aja pengen makan itu. Hari gini nyari di mana yang jualan kue rangi? Sudah langka banget 

Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya bisa makan kue rangi karena tukangnya masih sering lewat area rumah. Jualannya pakai gerobak, jadi abangnya keliling. Sekalinya beli 10 ribu dapt 4 kue, jadi satuannya 2500 rupiah. Tapi sekarang harganya jadi goceng karena inflasi. Saya lahap semuanya sendiri. Abis gimana dong, namanya juga orang ngidam.

Satu adegan di film Ngidam/Tangkapan layar
Satu adegan di film Ngidam/Tangkapan layar

Selain film Ngidam tampil di acara bergengsi, saya salut sama teman-teman dari komunitas film kesayangan, KOMiK ambil andil dalam proses produksi. Apalagi ada 4 teman KOMiK yang ikut jadi artis dadakan yaitu Clara Agustina, Efa Butar-Butar, Riap Windu dan Denik. Kalau ketemu mereka saya mau minta traktir ah, eh minta foto aja . Lebih kecenya lagi penulis skenario dan produsernya dilakoni oleh Dewi Puspasari yang sebagai ketua KOMiK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun