Buku ini hasil kumpulan artikel yang ia tulis di Kompasiana bergenre reportase humaniora selama kondisi pandemi Covid-19. Judulnya pun diambil dari ketetapan resmi pemerintah dari tanggal 10 - 24 April 2020. DKI Jakarta seakan "dilumpuhkan" dari hilir mudik warganya maupun pendatang.Â
Buku PSBB Jakarta berisi 168 halaman. PSBB dalam buku ini terbagi menjadi 24 buah judul. Tiap judulnya punya cerita tersendiri. Depok, kota tempat tinggal saya sekaligus tempat peluncuran buku tercantum di halaman 34 buku ini. Aduh, bangganya saya.
Sayangnya, setelah baca buku PSBB Jakarta ini masih banyak saya temukan kata yang typo (salah ketik) dan tanda baca yang kurang lengkap. Hal ini jadi kurang nyaman buat saya. Mungkin Pak Thamrin Dahlan tidak melewati proses editing, jadi langsung cetak. Ke depannya bisa gunakan jasa editor ya pak. Oh ya, foto profil Pak Thamrin Dahlan tidak ada jadi seakan misterius penulisnya.
Daftar buku yang telah terbit antara lain Bukan Orang Terkenal (2012), Catatan Seorang Purnawirawan Polri Edisi 1 dan 2 (2013), Prabowo Presidenku (2014), Magnet Baitullah (2015), Bukan Hoax (2016), Dua Belas (2017), Does Poeloeh (2018), Selamat Bekerja Kabinet Indonesia Maju (2019), Jakarta Terendam Banjir (2020).
Itu judul buku yang saya ambil satu dalam setahun. Karena dalam setahun bisa 3, 4 buku ia terbitkan. Tahun 2020 saja sebenarnya sudah 5 buku yang diterbitkan. Tentunya semua bukunya sudah ber-ISBN (International Standard Book Number), nomor unik yang digunakan buku-buku secara komersial.
Kalau kita mau buat buku dan ada nomor ISBN nya bisa juga lho. Cukup memberikan naskah karya dan kirim ke Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (UPTD) dengan menghubungi nomor Pak Thamrin Dahlan ( 08159932527) atau thamrindahlan@gmail.com.
YPTD tidak akan memungut biaya sepeserpun dan akan mengurus nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional, lalu mencetak buku. Saya jadi tertarik dengan tawaran ini. Mau juga dong saya punya buku sebagai dokumentasi karya sendiri.Â
Pertemuan yang mengesankan setelah sekian bulan di rumah aja. Seakan saya mendapatkan energi baru untuk terus menyelesaikan tulisan-tulisan saya berikutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H