Film pertama yang kami nonton adalah "Perburuan". Dibintangi oleh Adipati Dolken dan Ayushita. Film yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer mengisahkan seorang tentara Indonesia yang dikejar oleh pihak Jepang sehingga melarikan diri ke sebuah hutan dan menetap di gua dalam jangka waktu yang lama. Oh ya sebelum film dimulai, penonton diajak menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu.
Jujur, saya mengantuk nonton film ini. Mungkin karena alurnya lamban dan konfliknya kurang greget. Mata saya merem melek selama film berlangsung. Durasi satu jam lebih membuat saya menonton film Perburuan jadi membosankan. Artinya saya kurang sreg menonton film yang alurnya lamban.
Jam setengah 3 kurang kami selesai nonton film Perburuan. Masih ada waktu 15 menit untuk ke toilet dan melanjutkan nonton film berikutnya yaitu Bumi Manusia. Aduh, ketemu lagi sama Iqbaal.Â
Kali ini Bumi Manusia membuat saya melek selama 3 jam dan itu nggak berasa bakal selama itu. Bumi Manusia menyuguhkan cerita  penuh konflik. Dari pemerannya dan latar belakang dari sejarah zaman Hindia Belanda.Â
Minke seorang pemuda 19 tahun keturunan bangsawan Jawa yang belajar di sekolah Belanda mencoba mencari makna modern yang dianut oleh bangsa Eropa. Ia terbiasa dengan kemodernan dari teman - temannya yang keturunan Indo, tapi ia terkesima dengan kemodernan yang dimiliki Nyai Ontosoroh. Seorang simpanan dari tuan Belanda yang cerdas mengatur keuangan dan pintar berbahasa Belanda. Jauh dari kesan Nyai yang dianggap "sampah" pada saat itu.Â
3 jam yang begitu mengaduk-aduk perasaan saya menonton Bumi Manusia. Hanung Bramantyo sukses memvisualkan cerita novel menjadi karya yang apik. Kalian yang belum nonton, sayang sekali kalau terlewatkan.
Hari semakin sore, jam setengah 6 kak Dewi Puspa membubarkan acara #nobarmaratonkomik. Perayaan ulang tahun yang tak biasa yang pernah saya alami. Dipenuhi dengan momen perjuangan yang mempunyai makna berbeda.Â
KOMiK telah berjuang mempertahankan eksistensinya selama 5 tahun dan memberikan kegiatan yang menarik bagi para anggotanya. Semoga perjuangan ini tidak berhenti sampai disini, terus dilanjutkan sampai tahun berikutnya.Â