Mohon tunggu...
Nurul Fadilah
Nurul Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cyberbullying: Kenali Dampak dan Nilai Karakter untuk Mengatasinya

5 Desember 2022   09:39 Diperbarui: 5 Desember 2022   10:05 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pinterest/freepik.com

Hidayati Nufus, Kama Alayandra, Nurul Fadilah, Safira Khoirunnisa, dan Siti Jamilah

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc., dan Alfiasari, S.P.,  M.Si.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB

Istilah bullying atau perundungan mungkin sudah familiar bagi kita. Namun, sudahkah kalian mendengar istilah cyberbullying? Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya. 

Peristiwa cyberbullying ini sering terjadi seiring dengan derasnya arus informasi melalui platform digital seperti media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan lainnya. Berdasarkan artikel berjudul A Majority of Teens Have Experienced Some Form of Cyberbullying, ditemukan bahwa 59% remaja yang menggunakan internet pernah menjadi korban cyberbullying (Anderson 2018). 

Angka ini lebih besar dari korban berusia dewasa sebesar 33%. Sedangkan di Indonesia sendiri, survei Penetrasi Internet dan Perilaku Pengguna Internet di Indonesia tahun 2018 yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan 49% pengguna internet pernah dirundung (di-bully) dalam bentuk diejek atau dilecehkan di media sosial (Imani et al. 2021). Artinya, perundungan di Indonesia masih besar dan perlu mendapat perhatian yang serius.

Adapun contoh cyberbullying yang sering ditemui di dunia maya antara lain pelaku yang menyebarkan berita bohong, mengunggah foto memalukan, memberi komentar menyakitkan dan ancaman, menentang pendapat dengan melecehkan, pemberian nama negatif, menebar ujaran kebencian, hingga mengancam keselamatan fisik. Perilaku cyberbullying ini dapat muncul kapan saja dan dengan cepat dapat menyebarkan berita buruk mengenai korbannya melalui bantuan teknologi internet. 

Perilaku cyberbullying tentunya menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi korban maupun pelakunya. Bagi korban, peristiwa cyberbullying dapat menimbulkan dampak psikologis seperti mudah depresi, marah, timbul perasaan gelisah, cemas, menyakiti diri sendiri, dan percobaan bunuh diri. 

Dampak sosial seperti menarik diri, kehilangan kepercayaan diri, lebih agresif kepada teman dan keluarga, serta dampak pada kehidupan sekolah, berupa penurunan prestasi akademik, rendahnya tingkat kehadiran, perilaku bermasalah di sekolah. Sedangkan dampak bagi pelaku yaitu cenderung bersifat agresif, berwatak keras, mudah marah, impulsif, lebih ingin mendominasi orang lain, kurang berempati, dan dapat dijauhi oleh orang lain. 

Upaya pencegahan cyberbullying dapat diatasi melalui penguatan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter merupakan suatu karakteristik individu yang memiliki nilai, keterampilan, kapasitas moral, dan teguh serta konsisten dalam menghadapi masalah (Alkrienciechie dan Salahudin 2013). Setiap individu dapat mempertanggungjawabkan keputusan yang telah diperbuatnya. Dalam pasal 1 undang-undang menjelaskan bahwa tujuan dari Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu mengembangkan potensi serta menghasilkan generasi yang cerdas, pintar, berkepribadian, serta berakhlak mulia.

Menurut Megawangi (2014) terdapat 9 pilar dalam indikator pendidikan karakter, yaitu:

  • Cinta terhadap Tuhan dan segala bentuk serta jenis ciptaannya
  • Memiliki kepribadian yang disiplin, tanggung jawab, dan mandiri
  • Tulus dan berpendidikan
  • Sopan dan santun
  • Saling membantu dan dermawan
  • Kreatif, percaya diri, dan kerja keras
  • Adil dan kepemimpinan
  • Rendah hati dan baik
  • Cinta terhadap perdamaian, toleran, dan menjaga persatuan

Cara untuk mengatasi tindakan cyberbullying dapat dilakukan melalui pendekatan berisi slogan "PEDULI". Slogan ini digunakan untuk memudahkan Anda mengingat dan menerapkannya secara langsung ketika menemui tindakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Adapun slogan "PEDULI" yang kami rancang adalah sebagai berikut:

  • Privasi akunmu
  • Batasi penggunaan perangkat Elektronik
  • Fitur komentar Dinonaktifkan
  • Ungkapkan kepada orang terdekat
  • Laporkan tindakan melalui platform
  • Istirahat dan jaga kesehatan mental

Selain itu, cyberbullying juga dapat dicegah dengan tindakan preventif dari orang terdekat seperti orang tua pelaku. Orang tua dapat secara proaktif memperhatikan penggunaan elektronik pada anak terutama pada remaja. Tindakan pencegahan lain juga dapat dilakukan dengan kontrol diri dalam perilaku, bijak dalam menggunakan media sosial, mempertimbangkan sebelum mengunggah sesuatu pada sosial media, pemilihan lingkungan pertemanan dan sosial yang positif, serta menghindari penyebaran informasi tidak valid. 

Referensi

Alkrienciehie dan Salahudin. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya. Surakarta: PT.Pustaka Setia.

Anderson M. 2018. A majority of teens have experienced some form of cyberbullying. Pew Research Center [internet]. [diakses 2022 Des 5]. https://www.pewresearch.org/internet/2018/09/27/a-majority-of-teens-have-experienced-some-form-of-cyberbullying/.

Imani FA, Kusmawati A, Tohari HMA. 2021. Pencegahan kasus cyberbullying bagi remaja pengguna sosial media. KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services. 2(1):74-83. 

Megawangi R. 2014. 9 Pilar Karakter Toleransi, Cinta Damai dan Bersatu. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun