Mohon tunggu...
Nurul Fitri Annisa
Nurul Fitri Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seseorang yang suka mempelajari hal baru

Membaca untuk membuka cakrawala dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mudik, Ekonomi, dan Pilkada: Dinamika Tradisi dalam Demokrasi

28 November 2024   08:33 Diperbarui: 28 November 2024   09:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, masyarakat mungkin merasa terpengaruh untuk mendukung calon tertentu hanya karena bantuan yang diterima. Padahal, keputusan memilih pemimpin seharusnya didasarkan pada visi, program kerja, dan kemampuan calon dalam membawa perubahan yang nyata.

Kesimpulan

Mudik tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga fenomena sosial-ekonomi yang memiliki dimensi politik, terutama saat pilkada berlangsung. Bantuan mudik memang dapat memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapinya. Pilihan pemimpin sebaiknya didasarkan pada visi jangka panjang dan komitmen mereka untuk membangun daerah, bukan hanya pada bantuan sesaat.

Dengan cara ini, tradisi mudik bisa menjadi momen penting untuk memperkuat ekonomi lokal tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun