Agama dan ekonomi adalah dua aspek penting dalam kehidupan manusia yang sering di anggap terpisah namun nyatanya itu merupakan satu kesatuan yang harusnya tidak boleh terpisah dalam kehidupan. Agama memiliki peran penting dalam membangun sistem ekonomi yaitu :
1.Agama sebagai landasan filosofi dalam ilmu ekonomi
Dalam ajaran agama, terdapat prinsip-prinsip dasar yang mengajarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan Masyarakat, serta pentingnya mencapai kesejahteraan Bersama. Prinsip-prinsip tersebut yakni : tauhid, maslahah, keadilan, akhlak atau etika, kebebasan dan tanggung jawab, dan wasatiyah yakni syariat yang mengakui hak pribadi dengan batasan-batasan tertentu.
2.Pengaruh agama dalam mempromosikan ilmu pengetahuanÂ
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada zaman dahulu banyak agama seperti islam, yahudi, dan kriten yang memiliki Sejarah panjang dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Misalnya pada masa keemasan islam, banyak ulama yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan seperti mendirikan Lembaga Pendidikan, melakukan penelitian dan lain sebagainya. Dalam hal ini, agama dapat memberikan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam serta aplikasinya dalam bidang ekonomi.Â
3.Mendorong ekonomi dalam memperhatikan lingkungan
Hampir semua agama mengajarkan pentingnya menjaga alam dan tidak merusak lingkungan. Ini bisa menjadi landasan bagi kebijakan ekonomi untuk memastikan bahwa inovasi yang mereka lakukan tidak merusak ekosistem yang ada serta mendukung ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
4.Memperkuat kepercayaan dan stabilitas dalam ekonomi
Di era digital dan globalisasi, kepercayaan antara manusia satu dengan yang lain semakin penting. Dalam hal ini agama dapat memperkuat dasar kepercayaan ini dengan menekankan pada konsep keadilan yang menempatkan kesamaan derajat manusia berdasarkan atas kualitas ketaqwaan, persaudaraan kemanusiaan, dan perasaan cinta dan kebaikan. Dengan demikian agama dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang stabil dan dapat di percaya.
5.Keseimbangan antara Material dan spiritual
Kita bisa membuat suatu analogi tentang hubungan peradaban material (tangible) dan peradaban spiritual (intangible). Peradaban material ibarat kaca lampu. Peradaban spiritual adalah pelita dan kaca tanpa cahaya adalah gelap. Peradaban material seperti tubuh. Tidak peduli seberapa anggun dan indahnya, ia sudah mati.Peradaban spiritual laksana ruh, dan tubuh mendapatkan kehidupannya dari ruh. Jika tidak, maka ia menjadi mayat. Dengan demikian telah menjadi bukti bahwa dunia material umat manusia membutuhkan ruh. Agama membantu menyeimbangkan tujuan material dengan kepentingan spiritual. Dalam sistem ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi sering kali di arahkan pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan material.Namun, agama mengingatkan bahwa kesejahteraan manusia tidak hanya di ukur dari aspek material,tetapi juga spiritual.
Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu; Agama dapat berperan penting dalam membangun sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dengan menerapkan nilai-nilai agama. Agama tidak hanya menjadi penyeimbang antara inovasi teknologi dan kemajuan ekonomi tetapi juga menyeimbangkan antara aspek-aspek spiritual dan kemanusiaan yang lebih mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H