Mohon tunggu...
Nurul Fitri
Nurul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya NURUL FITRI, saya berkuliah di Universitas Muhammadiyah Mataram, saya mengambil jurusan PGSD, hobi saya menyanyi, dan kesukaan saya adalah mendengarkan lagu, memasak dan menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   11:28 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Teori belajar sosial (Social Learning Theory) adalah salah satu pendekatan penting dalam psikologi yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Teori ini menekankan bahwa manusia belajar melalui pengamatan terhadap orang lain, baik secara langsung maupun melalui media. Bandura menyatakan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui proses observasi, imitasi, dan modeling.

Dalam teori ini, Bandura memperkenalkan konsep-konsep utama seperti modeling, pembelajaran observasional, dan peran kognisi dalam proses belajar. Teori belajar sosial tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam memahami perilaku manusia di tempat kerja, keluarga, dan masyarakat.

  • Prinsip Utama Teori Belajar Sosial

1. Pembelajaran melalui Observasi

Salah satu prinsip inti teori ini adalah bahwa individu dapat belajar dengan mengamati perilaku orang lain, serta konsekuensi dari perilaku tersebut. Bandura menekankan bahwa kita sering kali mempelajari keterampilan, nilai, dan norma dengan memperhatikan orang lain sebagai model. Misalnya, anak-anak belajar berbicara, bersikap, atau berperilaku dengan meniru orang tua, guru, atau teman sebaya.

2. Proses Modeling

Modeling adalah proses di mana seseorang meniru perilaku yang diamati. Menurut Bandura, model dapat berupa orang yang ada di sekitar kita (seperti keluarga dan teman) atau figur yang kita lihat di media. Tidak semua perilaku yang diamati akan ditiru; ada proses selektif di mana individu memilih perilaku yang dianggap relevan atau menguntungkan.

3. Peran Kognisi dalam Belajar

Berbeda dengan teori belajar tradisional seperti teori behaviorisme, Bandura menekankan pentingnya peran kognisi. Ia percaya bahwa proses belajar melibatkan pemikiran aktif, seperti memperhatikan, memahami, dan menyimpan informasi. Proses ini memungkinkan individu untuk memprediksi konsekuensi dari tindakan tertentu sebelum mereka benar-benar melakukannya.

4. Penguatan (Reinforcement) dan Hukuman (Punishment)

Meskipun Bandura setuju bahwa penguatan dan hukuman berperan dalam pembelajaran, ia berpendapat bahwa faktor-faktor ini tidak selalu langsung memengaruhi perilaku. Sebaliknya, individu dapat belajar dengan mengamati bagaimana perilaku model dipuji atau dihukum. Misalnya, seorang anak mungkin belajar untuk tidak melanggar aturan setelah melihat temannya mendapat hukuman karena melakukannya.

5. Efikasi Diri (Self-Efficacy)

Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan mereka untuk melakukan suatu tindakan dan mencapai tujuan. Menurut Bandura, efikasi diri memengaruhi cara seseorang mendekati tugas dan tantangan. Individu dengan efikasi diri tinggi cenderung lebih percaya diri, gigih, dan optimis, sedangkan mereka dengan efikasi diri rendah mungkin merasa ragu dan mudah menyerah.

  • Empat Tahap Pembelajaran Observasional

Bandura mengidentifikasi empat tahap utama dalam pembelajaran observasional:

1. Perhatian (Attention)

Untuk mempelajari sesuatu melalui pengamatan, individu harus memberikan perhatian penuh pada model. Faktor-faktor seperti daya tarik model, relevansi perilaku, dan situasi dapat memengaruhi sejauh mana seseorang memperhatikan perilaku tersebut.

2. Retensi (Retention)

Setelah memperhatikan model, informasi yang diperoleh harus disimpan dalam memori untuk digunakan nanti. Proses retensi melibatkan pengkodean dan pengorganisasian informasi sehingga mudah diingat.

3. Reproduksi (Reproduction)

Tahap ini melibatkan kemampuan individu untuk mereproduksi atau meniru perilaku yang telah diamati. Jika perilaku tersebut membutuhkan keterampilan tertentu, individu mungkin perlu melatihnya terlebih dahulu sebelum berhasil menirunya.

4. Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah faktor penting dalam menentukan apakah seseorang akan benar-benar meniru perilaku yang diamati. Jika individu melihat bahwa perilaku tersebut menghasilkan hasil positif (penguatan), mereka lebih mungkin untuk menirunya. Sebaliknya, jika perilaku tersebut menghasilkan hukuman, mereka cenderung menghindarinya.

Eksperimen Boneka Bobo

Eksperimen terkenal Bandura, yang dikenal sebagai Bobo Doll Experiment, memberikan bukti kuat untuk teori belajar sosial. Dalam eksperimen ini, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok dan diperlihatkan video dengan berbagai perilaku terhadap boneka Bobo.

  • Kelompok pertama melihat model memukul boneka secara agresif.
  • Kelompok kedua melihat model yang bersikap netral terhadap boneka.
  • Kelompok ketiga tidak diperlihatkan model apa pun.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang melihat model agresif cenderung meniru perilaku tersebut, sedangkan kelompok lain tidak menunjukkan perilaku serupa. Eksperimen ini menegaskan bahwa anak-anak belajar perilaku agresif melalui pengamatan.

  • Penerapan Teori Belajar Sosial

1. Pendidikan

Dalam pembelajaran di sekolah, guru sering kali menjadi model bagi siswa. Guru yang menunjukkan sikap positif, disiplin, dan semangat belajar dapat mendorong siswa untuk meniru perilaku tersebut

2. Dunia Kerja

Karyawan dapat belajar keterampilan baru atau etika kerja dengan mengamati rekan kerja atau pemimpin mereka. Proses mentoring, pelatihan, dan penilaian kerja juga sering kali didasarkan pada prinsip teori belajar sosial.

3. Media dan Perilaku Sosial

Media massa memainkan peran besar dalam membentuk perilaku masyarakat. Iklan, film, dan program televisi sering kali menjadi sumber model yang memengaruhi gaya hidup, kebiasaan, dan nilai-nilai.

Kesimpulan

Teori belajar sosial Albert Bandura memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana manusia belajar melalui pengamatan, pemikiran, dan interaksi dengan lingkungan sosial. Dengan menekankan peran modeling, kognisi, dan motivasi, teori ini membantu kita memahami proses pembelajaran dalam berbagai konteks. Pemahaman ini sangat relevan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan, pengembangan individu, dan hubungan sosial di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun