Bumi merupakan planet yang cocok ditinggali manusia karena hanya bumi mengandung banyak air dan asam amino yang menjadi cikal bakal kehidupan, adanya oksigen yang mencukupi, adanya karbondioksida yang berperan dalam fotosintesis, adanya atmosfer yang melindungi bumi dari benda asing luar angkasa, serta bumi memiliki jarak posisi yang sesuai terhadap matahari sehingga mempunyai suhu yang pas untuk makhluk hidup.
Baru-baru ini, NASA mengumumkan bahwa umur bumi tidak lebih dari 5 tahun. Sebagai makhluk hidup yang diberi akal, manusia seharusnya bisa menjaga bumi dengan baik. Meskipun begitu, manusia tak luput dari kesalahan dengan membuat berbagai teknologi canggih yang nyatanya malah membuat terjadinya pemanasan global.
Berbagai teknologi canggih yang dihasilkan manusia telah membawa kepada bumi rapuh dan menjadi tidak sehat. Suhu bumi menjadi semakin panas, dengan udara yang tidak sehat. Ini disebabkan adanya limbah pabrik, asap kendaran bermotor, rumah kaca, dan alat-alat elektronik yang ada di rumah.
Banyak orang yang abai dengan kesehatan bumi, ini terbukti dengan banyaknya sampah plastik yang dihasilkan setiap penduduk setiap hari mencapai 0,68 kilogram (indonesia.go.id). Untuk itu, saat ini perlu upaya semua masyarakat untuk selamatkan bumi.
Bumi Semakin Panas
Sadarkah kalian, bahwa semakin hari, bumi yang kita tinggali ini semakin panas? Kalau kata anak jaman now 'neraka bocor' hahaha. Dulu mendengar kata bumi tidak akan lepas dari air karena bumi menampung cukup banyak air didalamnya, sehingga hanya planet bumi yang cocok ditinggali makhluk hidup. Saat ini, banyak terjadi kekeringan dan juga semakin berkurangnya pohon di bumi memicu bumi semakin panas.
Banyak area pepohonan yang dijadikan pemukiman padat penduduk tanpa adanya penanaman pohon di rumahnya. Bahkan di setiap rumah setidaknya memiliki 1 kendaraan bermotor yang memicu karbon dioksida. Pertumbuhan penduduk yang semakin banyak membuat orang berlomba-lomba mencari lahan kosong untuk dijadikan sebagai rumah, tanpa memikirkan sebab akibat jika tidak ada lahan kosong untuk tanaman.
Pada dasarnya bumi semakin panas ini sebabkan karena lapisan ozon yang semakin menipis sehingga sinar matahari dengan mudah masuk ke dalam bumi tanpa adanya penyaringan dari lapisan ozon. Â Sebenarnya saat ini, kita bisa merasakan dampak dari pemanasan global ini seperti iklim yang tak menentu, bahkan berakibat juga kepada punahnya flora dan fauna di dunia jika pemanasan global ini terus terjadi.
Dengan kemudahan mengakses informasi, semua orang pasti sudah tahu jika pemanasan global yang terjadi saat ini akan berakibat fatal dengan adanya pencairan kutub utara dan selatan. WOW! area sedingin kutub bisa terjadi pencairan karena adanya global warming ini. Jadi, bisa dikatakan bahwa pemanasan global ini sangat berbahaya dan beresiko. Semoga pemanasan global yang saat ini terjadi bisa segera teratasi untuk bumi yang lebih sehat.
Langkah efektif selamatkan bumi
Kegiatan mengirim email menjadi hal yang biasa di era digital ini. Bahkan saat ini mengirim pesan melalui surat kertas sudah jarang dilakukan lagi karena adanya gerakan paperless society yaitu membatasi penggunaan kertas untuk menyelamatkan pohon. Mengirim pesan dengan mudah dilakukan melalui pesan email atau aplikasi digital lain.Â
Kemudahan bertukar pesan dengan aplikasi membuat masyarakat tidak keberatan dengan gerakan pengurangan penggunaan kertas, melalui email semua orang bisa bertukar kabar tanpa adanya batasan waktu. Tapi tahukah kamu jika mengirim email juga bisa membuat global warming?
Menurut greenmatters.com email berbasis teks memancarkan sekitar 4 gram CO2e (setara dengan karbon dioksida). Sumber tersebut juga memperkirakan bahwa rata-rata tahun mengirim email memancarkan sekitar 136 kilogram CO2e, yang memiliki dampak yang hampir sama dengan mengemudi 200 mil di mobil bertenaga gas.
Pesan email dinilai telah menghasilkan jejak emisi karbon. Emisi karbon ini berasal dari energi digunakan untuk mengoperasikan komputer, mengakses internet, dan seluruh sistem fisik termasuk sarana infrastruktur yang ada, serta penyimpanan dan transmisi informasi melalui pusat data.
Menghapus pesan email spam bisa mengurangi sampah karbon yang dihasilkan oleh email, atau kita bisa menghapus setelah kita selesai membaca pesan yang dikirim. Langkah mudah ini bisa kita lakukan untuk terus selamatkan bumi ini.
Alangkah lebih baik jika kita juga mulai mengurangi penggunaan alat elektronik di rumah seperti air conditioner (ac), mematikan lampu jika tidak terpakai, dan mematikan televisi.Â
Mulai saat ini kita juga bisa melakukan pengurangan kegiatan digital yang bisa menghasilkan emisi karbon. Hal-hal kecil yang kita lakukan akan membuat dunia lebih baik. Untuk menyelamatkan bumi dibutuhkan peran semua manusia.Â
Mari, kita jadi agent of chance untuk lingkungan sekitar kita. Dari kita, Oleh kita, Untuk kita! Perubahan kecil yang kita lakukan bersama akan memberikan dampak besar bagi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H