Mohon tunggu...
Nurul Fatima
Nurul Fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ Universitas Negeri Semarang

Perkenalkan nama saya Nurul Fatima saat ini saya adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PKM-K UNNES Berhasil Ciptakan Inovasi Produk Ramah Lingkungan untuk Mengatasi Permasalahan Limbah Serabut Kelapa dan Polusi Udara

9 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 9 Juli 2024   07:32 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Progam Kreativitas Mahasiswa dari cabang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Negeri Semarang ciptakan Kokedama Ecochic sebagai inovasi produk  ramah lingkungan berupa tanaman hias . Tim tersebut terdiri dari Nurul Fatima (FMIPA), Romadoni (FMIPA), Tirta Restu Sabrina (FMIPA), Indah Hayu M. (FMIPA), dan Adelia A. (FEB) dengan bimbingan dari dosen pembimbing yaitu Amnan Haris, S.Si., M.Ling.

Produk tanaman hias yang diciptakan oleh mahasiswa-mahasiswi ini mengkonversi teknik kokedama dari Negara Jepang dalam pembuatan produk kokedama. Teknik ini menggunakan lumut sebagai wadah tanaman yang diikat menggunakan tali sebagai pengerat sehingga menghasilkan bentuk ‘’koke’’ atau bola yang dapat berdiri tegak. Sehingga dengan menggunakan konsep lumut yang digunakan dalam pembuatan kokedama, para mahasiswa menggunakan serabut kelapa yang dulunya merupakan limbah  untuk membuat produk mereka.

Proses pembuatan kokedama Ecochic/dok. pri
Proses pembuatan kokedama Ecochic/dok. pri

“Pemilihan material dalam pembuatan produk ini perlu ditekankan guna mengurangi limbah serabut kelapa, sehingga saya sarankan untuk melakukan kerjasama dengan pengepul serabut kelapa” ujar Amnan Haris selaku dosen pembimbing.

Inovasi produk kokedama ini tidak hanya sekedar menggunakan limbah serabut kelapa sebagai wadah dari produk, namun juga dari sisi tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang tidak dipakai oleh masyarakat umum dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai gantungan kunci yang berisikan informasi mengenai produk mereka.

“Gantungan kunci yang dibuat dari tempurung kelapa kami manfaatkan semaksimal mungkin dengan mengimplementasikan teknologi barcode, dimana pada barcode tersebut memuat informasi mengenai edukasi-edukasi yang berkaitan dengan tanaman” ujar Nurul selaku ketua tim PKM-K.

Tanaman yang digunakan dalam produksi mahasiswa UNNES menggunakan tanaman yang telah ditelaah manfaatnya dalam mengatasi polusi udara. Tanaman yang ditelaah merupakan tanaman yang ditemukan sehari-hari guna dapat menyadarkan masyarakat bahwa tanaman yang sering kita temukan mempunyai manfaat yang jauh lebih besar. Berdasarkan hasil telaah tim ini memilih tiga jenis tanaman yang digunakan dalam pembuatan produk yaitu sirih gading, lili paris, dan lidah mertua.

Karya mahasiswa UNNES ini sangat diminati oleh masyarakat karena produknya menarik dan harganya terjangkau. Selain itu, bahan yang digunakan juga ramah lingkungan.

Produk Kokedama Ecochic buatan mahasiswa UNNES ini sangat digemari oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda, ibu-ibu, hingga penggemar tanaman hias. Inovasi tersebut memungkinkan TIM PKMK- untuk memperluas bisnis mereka dengan memanfaatkan limbah yang biasanya dibuang. Selain itu, TIM PKM-K UNNES juga turut serta dalam pelestarian lingkungan dengan menggunakan limbah serabut kelapa dalam produk mereka dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun