Mohon tunggu...
Nurul Fajriyah
Nurul Fajriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

sedang menempuh S-I di jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Eskalasi Konflik Yaman Melalui Film

10 Juni 2022   16:57 Diperbarui: 11 Juni 2022   10:57 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yemen-28 years of history"

Video ini lebih berfokus menjelaskan tentang sejarah Yaman itu sendiri yang terangkum menjadi 28 tahun sejarah pergolakan konflik. Pemaparan dimulai pada tahun 1988 ketika Yaman masih terbagi dalam dua wilayah yaitu Aden yang beraliran komunis yang dipimpin oleh satu partai dan diwilayah sebelah utara adalah Sanaa. 

Ditahun 1990 akibat dinamika internasional kedua negara pun sepakat unuk berada dalam status reunifikasi yang menjadikan negara Yaman menjadi satu wilayah. Sampai akhirnya terbitlah kesusahan-kesusahan yang timbul akibat adanya intervensi irak, Arab Saudi dengan tindakan kekerasan pada warga Yaman di teritori. Sampai pada tahun 1996 mulai banyak muncul pemberontak. 

Berlanjut di tahun 1997 Al-Qaeda makin bergerak menujukkan eksistensinya. Sampailah pada tahun 2004 sebagai tahun yang menjelaskan keterakaitan kelompok internal Houtie (diambil dari nama pemimpin yang terbunuh oleh tentara pada tahun yang sama) statusnya adalah sebagai kelompok pemberontak yang menyatakan bahwa mereka anti amerika, anti pula terhadap zionist dan semitic.

Tahun 2011 merupakan era terberat dengan warga sipil yang menginkan negara yang demokratis di Yaman tanpa ada korupsi dan krisis yang ditimbulkan dari kurang cakapnya Presiden Saleh dalam mengelola negara.

 Sehingga ia  digantikan oleh wakil nya dan naiklah Presiden Hadi sebagai presiden baru Yaman. Kekacauan ini tidak kemudian berhenti begitu saja Karena di tahun 2014 Hadi harus meninggalkan jabatan tersebut dan menjauh ke Saudi Arabia. 

Setahun setelah itu tepatnya pada tahun 2015, Arab Saudi bersama 9 negara Sunni yang lain serta Amerika Serikat unjuk gigi membombardir kawasan kelompok Houti namun juga ikut merusak sekolah dan rumah sakit yang tentu saja penting bagi warga sipil. Bahkan PBB pun gagal mendamaikan konflik yang terjadi tersebut. 

Makin gilanya krisis kemanusiaan pasca intervensi tersebut makin nampak dari terjadinya pandemi kolera pada tahun 2016. Sedangkan pada 2017 Saleh yang telah menyatu dengan Houti dibunuh oleh kelompok tersebut pasca dua hari setelah ia muncul di media menyatakan ingin bertemu dengan perwakilan Saudi Arabia.  

"Why is Yemen at War ?"

Video ini lebih fokus menjelaskan tentang aktor-aktor internal dan eksternal yang berperan dalam kesenjangan perdamaian di Yaman.  Namun sebelum mulai masuk pada bagaimana  dinamika aktor-aktor tersebut, kita disuguhkan dengan berita tentang realita yang terjadi di Yaman yang tidak lain adalah keadaan krisis kemanusiaan dan banyaknya ketimpangan baik sosial dan politik. Termasuk juga kematian warga sipil yang tidak ada hubungannya dengan konflik politik pihak internal dan eksternal.

Krisis dan kesenjangan yang sedemikian rupa adalah yang paling terburuk didunia dan dari beberapa pemain berikut, kita akan dapat menemukan asal muasal krisis yang terus parah tersebut. Pertama ialah datang dari presiden Saleh yang telah memimpin selama 20 tahun lebih. 

Reputasinya semakin buruk dengan banyaknya krisis yan terjadi akibat korupsi. Pemain kedua adalah Arab Saudi sebagai pemimpin intervensi militer ke Yaman yang menargetkan kelompok pemberontak namun juga menimpa sekolah, rumah sakit dan membunuh banyak orang. 

Selanjutnya adalah Presiden Hadi yang menggantikan Saleh pasca revolusi tahun 2011 yang dalam kepemimpinannya pun rakyat harus berjuang kembali menghadapi krisis sosial dan politik yang berkelanjutan. Pemaian selanjutnya terangkat ditahun 2014 sebagai kelompok minoritas yang merasa termarjinalkan yaitu Houti.

Ditahun 2015 ketegangan makin berlanjut dijuntukkan dengan adanya peningkatan krisis kesehatan juga ada penutupan akses kebutuhan yang dampaknya pada anak-anak. 

Lalu, situasi yang terjadi dipemerintahan adalah penguasaan oleh kelompok Houti di Sanaa yang di belakannya ada Iran sebagai pemain penyokong persenjataan. Pada akhirnya kasus di Yaman ini dapat di jelaskan sebagai Proxy War karena bukan hanya satu pihak eksternal yan bermain. 

Namun ada juga kelompok Al Qaeda, Arab Saudi, Inggris dan AS. Konflik ini terlalu rumit apabila dihubungkan dengan kenyataan luar karena dibalik upaya yang dilakukan pemain ada kepentingan yang diwakili untuk mendapatkan keuntungan. Diyakini bahwa konflik ini akan berakhir dengan jalur Diplomasi. Jadi jawaban dari judul video tersebut mengacu pada intervensi ekternal dan Internal Yaman itu sendiri.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun