Menurut doktrin keagamaan bahwa pada islam tradisional terdapat tiga ajaran keagaaman yaitu ajaran tauhid, fiqih dan tasawuf. Pada ajaran ini masyarakat Bangka membagi masing-masing dari ajaran bersandarkan pada paham yang berbeda-beda yaitu pada bidang tauhid masyarakat menganut aliran Asy'ariyah, pada bidang fiqih masyarakat menganut paham atau aliran madzhab Syafi'iyyah, dan pada bidang tasawuf akhlaqi masyarakat menganut pada paham imam Ghazali. Ketiga bidang tersebut kemudian telah menyatu pada diri masyarakat bangka Belitung yang kemudian menjadi warisan dari generasi ke generasi. (zulkifli 2007).
Beberapa pesantren yang terinspirasi dengan hal tersebut diantaranya yaitu pondok pesantren Al Islam Kemuja, Pondok pesnatren Darussalam di kota Pangkalpinang, Pondok Pesantren Nurul Ihsan Baturusa.Â
Dengan adanya Lembaga Pendidikan pesantren di Bangka Belitung diharapkan bisa membentuk para santri menjadi garda terdepan dalam kemajuan negeri malalui akhlak serta dengan dukungan jiwa patriotisme.
Sejarah pondok pesantren di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak bisa lepas dari sejarah islamisasi Bangka Belitung baik terkait system kelembagaan serta dinamika nya. Maka dapat dikatakan bahwa awal mula berdirinya pondok pesantren di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu bermulai dari sejarah masuknya islam itu sendiri dengan beberapa jalur dan melewati bebrapa fase.
Seiring berkembangnya zaman, pondok pesantren di bangka Belitung memiliki perubahan semangat agar mengikuti kemajuan di era globalisasi, maka dari itu system Pendidikan dan metode pengajaran yang ada dipondok pesantren dipadukan dengan sistem yang modern agar bisa mengikuti perkembangan di era digital.Â
Selain adanya perpaduan system Pendidikan dan metode pengajaran pondok pesantren, di daerah Bangka Belitung juga bermunculan Lembaga Pendidikan pesantren yang modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H