Rokok (Cigarette) terbuat dari daun tembakau yang sudah dikeringkan dan dicacah lalu dibungkus oleh kertas pembungkus khusus. Zat nikotin dalam tembakau itu membantu tubuh untuk relaksasi alias santai. Namun, jika terlalu banyak diisap bisa berbahaya, akan menimbulkan efek kecanduan atau akan bingung jika tidak mengisapnya barang sehari. Padahal, kalau diisap terus-terusan bisa merusak organ dalam tubuh. Jelas segala yang berlebihan itu tidak baik !
Pada kenyataannya, rokok banyak sekali mengandung bahan kimia. Asap rokok yang dibakar mengandung lebih dari 4.000 zat kimia. Ada yang berupa partikel padat, ada pula yang berupa gas. Walaupun kandungannya kecil, banyak yang berbahaya. Sekitar 200 diantaranya ialah zat beracun dan sekitar 43 lainnya bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Tiga racun utama dalam rokok ialah karbon monoksida, nikotin, dan tar.
Karbon Monoksida menghambat fungsi aliran darah dalam tubuh. Gas beracun yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Sekitar 3-5 persen asap rokok terdiri atas gas ini. Dalam darah kita mengandug hemoglobin berfungsi mengikat oksigen. Namun, karbon monoksida membuat hemoglobin yang seharusnya mengikat oksigen, malah mengikat karbon monoksida. Nikotin dapat mempengaruhi sistem syarat pusat yang dapat menyebabkan kecanduan sejak roko dihisap nikotin hanya butuh waktu 8 sampai 10 detik untuk sampai diotak. Meningkatkan deyut jantung dan tekanan darah. Tar ini warnanya hitam pekat dan sangat lengket. Sekumpulan senyawa yang para peroko biasanya terkunpul di paru-paru. Tar jugalah yang menodai gigi dan paru-paru perokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H