Mohon tunggu...
fadillautami
fadillautami Mohon Tunggu... -

Penyair Amatir, Tak pernah kucup membaca dan menulis, Karena belajar tak pernah habis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Penyakit Perut Saat Pergantian Musim

30 Mei 2017   11:14 Diperbarui: 30 Mei 2017   11:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada musim kemarau yang menjadimasalah adalah air dan debu. Dari dua masalah tersebut dapat menumbuhkanmasalah penyakit. Masalah penyakit yang ditimbulkan seperti infeksi saluranpernapasan dan saluran pencernaan. Pada penyakit saluran percernaan yang seringmuncil selama musim kemarau. Kesulitan mendapatkan air bersih akan menimbulkanmasalah dalam hal kecukupan air, kualitas air yang tidak memenuhi standarkesehatan, serta kelangkaan air.

Masalah lainnya sepertikemungkinan tercemarnya air. Cemaran bisa datang dari limbah rumah tangga.comberan, kakus, industri, atau dari limbah biologis yang berupa bibitpenyakit. Penyakit yang meyarang perut seperti disentri, muntaber, dan diare,adalah beberpa penyakit yang sering terjadi. Penyakit-penyakit tersebut bisamewabah dan tibat-tiba muncul saat orang susah mendapatakan air bersih. Bukanhanya dari air minum yang kita konsumsi, cemaran kuman yang merupakan bibitpeyakit pada perut bisa juga dibawa oleh penjaja makanan yang kurang bersih danhigienis.

Ada banyak kuman yang bisa menibulkan penyakit perut, seperti diare yang frekuekuensinya lebih dari 5 kali sehari. Penyebab sakit perut adalah bakteri E. Coli. Kuman yang berasa dari cemaran tinja. Dan perlu kita tahu kualitas air minum diukur dengan jumlah kuman ini. Air layak minum memiliki 0 E coli. Ketika terkena penyakit diare dapat diatasi dengan minum oralit yang dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. Pada setiap kasus infeksi usus, setiap kehilangan cairan teratasi dengan infus dan banyak minum. Jika perlu dapat diberikan antibiotik sesuai resep dokter. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun