Mohon tunggu...
Nurul Fadilah
Nurul Fadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru bahasa Arab di MAN 1 Sintang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PR Lagi... PR Lagi...

27 Oktober 2022   06:07 Diperbarui: 27 Oktober 2022   06:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PR atau pekerjaan rumah adalah tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa-siswinya. Menurut anda bagaimana tentang PR ini? Ketika seseorang ditanya tentang hal ini, tentu jawabannya akan bervariatif.

Pemberian PR itu tentunya ada sisi positif dan juga negatifnya. Semua ini juga tergantung pada subyek atau guru sebagai pemberi PR maupun obyek atau siswa yang diberi PR.

Bagi seorang guru pemberian PR dimaksudkan agar anak mau belajar di rumah. Minimal mereka mengingat kembali pelajaran yang tadi dipelajari di sekolah atau madrasah. Tentunya tugas ini yang wajar dan tidak memberatkan siswa.

Baca juga: Ustadz Makki Hasan

Sedangkan dari obyek atau siswa yang diberi PR tentunya manfaatnya adalah agar mau belajar dan belajar.

Ini tentunya bagi anak yang pandai atau cerdas, mereka akan senang sekali mengerjakannya. Namun bagi anak-anak yang kurang tentunya hal ini akan menjadi beban. Fenomena yang sering terjadi adalah mereka menyontek kawan pada saat di sekolah. Bahkan kadang tanpa membaca, langsung salin. Apakah ini juga disebut belajar?

Pada kenyataannya banyak siswa-siswi yang mengeluh  akan adanya PR ini. Hal ini terutama pada sekolah yang fuulday. Pukul 06.30 mereka berangkat ke sekolah atau madrasah. Pulang pukul 15.30. Bahkan ada yang pulang pukul 17.00 sampai rumah. Kalau mereka ini masih diberikan PR maka ini tentunya akan menyebabkan mereka tidak sempat bersama keluarga. 

Sekarang ini sudah banyak yang menerapkan sistem belajar tuntas. Yakni tidak ada lagi PR yang diberikan. Semua tugas dikerjakan di sekolah atau madrasah. 

Apakah Anda seorang guru? Atau sebagai siswa? Bagaimana menurut anda? Silahkan komentar di kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Ikhlas Tanpa Syarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: F-MGMP Bahasa Arab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun