Mohon tunggu...
Nurul Fadilah
Nurul Fadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru bahasa Arab di MAN 1 Sintang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sintang Kota Santri

21 Oktober 2022   22:51 Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2005 saya mulai menginjakkan kaki di Kabupaten Sintang. Pada saat itu hanya ada 1 pondok pesantren saja di tengah kota. 

Namun dengan beriringnya waktu pada tahun 2022 ini di Kabupaten Sintang, mulai banyak menjamur pesantren- pesantren. 

Ini semua tentunya berkat dukungan dari semua pihak. Yang pertama pemerintah daerahnya yang selalu support minimal dalam bentuk keamanan daerahnya. Ada juga yang selalu didukung pendanaannya.

Yang kedua adalah dukungan masyarakat Kabupaten Sintang. Animo masyarakat Kabupaten Sintang cukup tinggi untuk mondokkan anak sehingga pesantren-pesantren tersebut makin berkembang pesat. 

Tentunya ini bukan tanpa dasar. Yang pertama tentunya mondokkan anak itu bertujuan untuk agar anaknya faham dan terbiasa di lingkungan yang Islami sehingga terbentuk karakter yang Islami. Di pesantren tentunya kegiatan ibadah berjalan dengan teratur. Tidak hanya ibadah yang wajib, ibadah Sunnah juga dibiasakan. 

Yang kedua ada tujuan Masyarakat mondokkan anaknya. Misalnya pingin jadi hafidz hafidzoh maka anaknya akan dipondokkan di pesantren tahfidz. Pingin faham kitab- kitab kuning, maka anaknya akan dipondokkan di pesantren- pesantren salaf. 

Yang ketiga  Masyarakat pada masa sekarang jenuh lihat putra putri nya yang kesehariannya hanya megang gadget aja. Rebahan aja. Main game aja. Yang di pesantren gatget ini banyak dilarang atau dibatasi. Hal yang membuat keributan di rumah, di pesantren para santri dengan ikhlas menaatinya.

Ini adalah beberapa alasan yang sering disampaikan oleh para wali santri.  Semua ini bisa terlaksana tentunya tidak bisa dipaksakan. Biasanya orang tua akan mengarahkan anak- anaknya baik secara langsung atau tidak agar anaknya mau mondok. Pelan- pelan anak- anak diajak diskusi apa mengapa dan bagaimana tentang pondok pesantren. 

Ada beberapa keuntungan ketika anak- anak kita mondok atau menjadi santri:

1. Santri akan 24 jam belajar agama atau ilmu keagamaan baik secara teori maupun praktek pembiasaannya.

2. Santri akan belajar mandiri, berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.

3. Tidak hanya ilmu agama, santri juga dibekali dengan skill untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. misalnya  diajari menjahit, menyulam, Kaligrafi, diajari menjadi MC dll.

4.  Bagi saya pribadi, yang utama adalah santri bisa mendoakan kita orang tuanya baik yang masih hidup ataupun sudah tiada. 

Semoga putra putri kita menjadi anak- anak yang Solih solihah. Aamiin 

Apakah anda santri atau wali santri boleh sharing pengalaman pribadinya di sini. Selamat hari santri 22 Oktober 2022. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun