Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, pembelajaran Outing  Class siswa kelas VII menjadi momen yang menarik dan bermakna karena memanfaatkan media Mentimeter dan Padlet. Dengan pendekatan digital yang inovatif ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga terlibat secara aktif dalam proses belajar.Â
Mari kita telusuri lebih jauh bagaimana kegiatan pembelajaran ini memberikan dampak positif bagi peserta didik dan bagaimana teknologi modern dimanfaatkan dalam proses ini.
Mentimeter adalah platform interaktif yang memungkinkan guru untuk membuat presentasi interaktif, mengumpulkan umpan balik langsung dari siswa, dan mengadakan kuis secara real-time. Sementara itu, Padlet adalah papan tulis digital yang memungkinkan kolaborasi secara langsung, di mana siswa dapat berbagi ide, gambar, dan refleksi.
Teknologi ini belum pernah digunakan sebelumnya dalam pembelajaran di sekolah ini, menjadikannya pengalaman baru bagi siswa dan guru. Mentimeter digunakan tidak hanya untuk game tetapi juga untuk ice breaking, refleksi, dan pengumpulan pendapat siswa secara langsung. Padlet digunakan untuk berbagai aktivitas kolaboratif, termasuk diskusi kelompok dan berbagi sumber belajar. Kombinasi kedua alat ini membuat pembelajaran lebih dinamis dan interaktif.
Kegiatan dimulai dengan serangkaian langkah pemanasan. Siswa diajak menjawab salam pembuka dan berdoa bersama untuk menciptakan suasana yang tenang dan reflektif. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kabar mereka, membangun hubungan yang positif antara guru dan siswa. Motivasi diperkuat dengan menayangkan video inspiratif yang terkait dengan profil pelajar Pancasila. Ini membantu menghidupkan semangat siswa sebelum pembelajaran dimulai.
Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian belajar. Pertanyaan pemantik diajukan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini membantu siswa memfokuskan pikiran mereka dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih mendalam. Ice breaking juga dilakukan menggunakan Mentimeter untuk menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan.
Pembelajaran inti dimulai dengan guru memberikan materi melalui link yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa, baik melalui media audiovisual maupun visual.Â
Setelah mempelajari materi, siswa dibagi menjadi empat kelompok besar yang berjumlah delapan orang untuk melaksanakan kegiatan game teka-teki menggunakan QR code yang sudah tersebar di halaman sekolah.Â
Setiap kelompok mengutus empat orang untuk mencari kode tersebut dan men-scan QR code barupa Mentimeter dan Padlet, empat orang tersisa tetap berada di dalam kelas menunggu teman membawa scan QR code game tersebut. Hal ini tentu dilakukan bergantian. Â
Teka-teki ini dipecahkan oleh setiap kelompok, di mana jawaban didiskusikan lalu dikumpulkan sesuai dengan aturan game teka-teki "Siapa Aku?". Guru menyediakan 2 LKPD, LKPD Â 1 yang akan ditempel dipapan tulis dan LKPD 2 digunakan peserta didik untuk menjawab teka-teki yang kemudian akan mereka tempel di LKPD 1. Lalu, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas.Â
Selanjutnya, guru memberikan materi tentang "Menulis Teks Tanggapan" dalam bentuk presentasi. Siswa kemudian diarahkan untuk mengamati dan membaca buku fiksi yang telah disediakan. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merangkum buku fiksi dan nonfiksi yang telah dibagikan.Â
Guru memonitor diskusi di setiap kelompok, khususnya kelompok yang memerlukan bimbingan khusus. Data yang diperoleh dituliskan pada LKPD masing-masing kelompok dan dipresentasikan di depan kelas. Guru dan siswa kemudian mengulas hasil kerja dan menarik kesimpulan bersama mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
Reaksi siswa terhadap pembelajaran ini sangat positif. Mereka merasa puas dengan metode yang digunakan, yang membuat belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Siswa sangat antusias menggunakan Mentimeter dan Padlet, menikmati interaksi digital yang berbeda dari pembelajaran konvensional. Banyak siswa meminta agar pembelajaran dengan metode ini diadakan kembali di masa mendatang.
Siswa mengapresiasi penggunaan Mentimeter untuk refleksi dan ice breaking, yang membantu mereka merasa lebih terlibat dan termotivasi. Padlet digunakan untuk berbagi ide dan pendapat, menciptakan suasana kolaboratif yang sangat disukai oleh siswa. Mereka merasa bahwa teknologi ini membantu mereka belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif.
Pembelajaran outing class dengan media Mentimeter dan Padlet membawa manfaat besar bagi siswa. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Melalui kegiatan ini, siswa belajar secara aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi dan minat belajar mereka.Â
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menarik, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan antusiasme siswa yang tinggi, metode ini diharapkan dapat diterapkan lebih sering dalam pembelajaran di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H