Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kuliah Sambil Mengasuh Batita di Luar Negeri

13 Maret 2023   12:36 Diperbarui: 14 Maret 2023   19:02 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah suami mulai bekerja, untungnya Si Sulung masih belum mulai sekolah karena tanggung di tengah-tengah term saat datang, sekolah menyarankan untuk masuk di term berikutnya.

Si Sulung yang berumur empat belas tahun alhamdulillah sudah bisa menjaga adiknya. Namun kadang Si Adik rewel, sehingga saya harus memangkas waktu perjalanan dengan cara menggunakan Didi, Uber, atau 13cab dengan konsekuensi biaya lebih mahal dari naik bis tentunya. 

2. Tiga Bulan Kedua: Bayi Masuk Daycare 8 Jam Per Minggu

Berhubung suami bekerja, Si Sulung sekolah, tak ada lagi orang yang bisa dititipi saat saya harus bimbingan. 

Eh, sebenarnya ada sih seorang kawan yang berbaik hati mau dititipi satu atau dua jam saat saya bimbingan. Akan tetapi, Si bayi harus kenal dulu tentunya agar tidak rewel. Masa iya saya harus sering berkunjung ke rumahnya untuk mengakrabkan Si bayi. Akan membutuhkan banyak waktu pastinya. 

Berhubung melihat biaya day care yang di atas 100 AUD per harinya dan sebagai mahasiswa internasional dengan beasiswa di luar pemerintah Australia tak dapat subsidi, saya mencoba mencari opsi daycare yang agak terjangkau. Alhamdulillah menemukan family daycare harga bersahabat. 

Family daycare agak berbeda dengan daycare lembaga. Family daycare ini seperti kita menitipkan anak kita di rumah pengasuhnya. Eh, bukan pengasuh tapi disebutnya educator. Untuk bisa menjadi educator mereka harus menempuh pendidikan setara diploma terlebih dahulu. Para educator tersebut biasanya akan menginduk ke salah satu Council.

Saya menitipkan anak saya dua hari per pekan di family daycare dekat rumah karena dia hanya bisa dua hari dititipi anak saya. Hari di mana dia tidak bekerja di bawah Council, sehingga saya hanya membayar 7 AUD per jam dari yang harusnya 10 AUD per jam kalau daftar via Council. 

Selain itu, jika daftar via Council saya harus tetap membayar keseluruhan meski si anak absen, karena sakit misalnya.

Rencananya sih dua hari tersebut dititip full di daycare, namun karena masih ASI dan saat itu umurnya masih kecil, akhirnya hanya 4 jam per harinya. 

Alhamdulillah jadwal bimbingan bisa dinego sesuai jadwal bayi masuk daycare. Berbagai workshop masih saya ikuti secara daring meski saya terkadang memohon maaf untuk tidak terlibat diskusi di breakout room kalau si bayi rewel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun