Saat pertama kali memasuki salah satu kantor pos di Australia, saya pikir kantor pos akan kosong melompong. Kalaupun ada pengunjung, mungkin hanya satu dua saja. Perkiraan saya salah. Saya harus melalui antrian cukup Panjang ternyata.
Meski komunikasi formal maupun non formal sudah banyak dilakukan melalui media digital, kantor pos masih memegang peranan penting. Surat menyurat dalam berbagai kepentingan bisnis masih menggunakan jasa kantor pos. Tagihan listrik atau air misalnya, bill akan dikirim melalui pos kecuali kita meminta untuk mengalihkan pengiriman melalui email.Â
Begitu pula surat-surat dari Lembaga lain misalnya Lembaga yang mengurus pelanggaran parkir. Surat denda akan dikirim ke rumah melalui kantor pos.
Selain itu, kantor pos masih banyak dipilih untuk jasa pengiriman barang. Saat melakukan belanja online, rata-rata pengiriman menggunakan jasa pos. Mungkin karena jangkauan luas dan tarif yang hemat. Selain itu, posisi realtime barang yang dikirim bisa dilacak melalui website maupun aplikasi.
Hal yang cukup unik menurut saya adalah kantor pos juga dijadikan sebagai tempat display beberapa barang yang diiklankan di TV. Tak hanya benda pos semacam kartu pos, amplop dan sebagainya melainkan berbagai keperluan domestik juga tersedia. Bahkan ada peralatan dapur segala. Selain beli di tempat, barang-barang tersebut dapat pula dibeli online melalui website kantor pos.
Tak kalah uniknya adalah di kantor pos kita bisa melakukan verifikasi identitas. Mungkin karena taka da RT RW di sini. Begitu tiba di sini, saya disarankan pembimbing untuk segera membuat kartu "Work With Children" (WWC). Kartu tersebut merupakan prasyarat bagi saya untuk bisa menghadiri pameran Pendidikan di sebuah sekolah.Â
Di sini kita tak bisa asal datang ke sekolah ternyata. Kendati saya mendapat undangan untuk hadir, tetap saja kartu WWC diperlukan. Setelah mendaftar secara daring, saya harus melakukan verifikasi identitas di kantor pos.Â
Berbekal paspor, visa, bukti alamat berupa rekening listrik dan kartu pelajar, aplikasi kartu WWC saya disetujui. Petugas kantor pos juga mengambil foto menggunakan kamera kantor pos. Saya tidak dipungut biaya seperser pun untuk melakukan verifikasi tersebut.Â
Mengapa demikian? Jenis kartu WWC yang saya ajukan adalah volunteer. Artinya kartu tersebut hanya akan saya gunakan untuk kegiatan-kegiatan sukarela. Jika suatu saat saya ingin bekerja di sekolah maupun universitas, saya harus mengajukan kartu WWC dengan tipe employee. Biayanya sekitar AU$100.
Tak hanya verifikasi identitas untuk membuat kartu WWC ternyata. Di kantor pos kita juga bisa melakukan verifikasi identitas saat kita melakukan transaksi keuangan seperti membeli property misalnya. Hal ini dilakukan agar balik nama bisa dilakukan.
Kendati orang sudah tak lagi menggunakan pos untuk saling bertukar kabar, nyatanya kantor Pos di sini masih memiliki peranan penting. Verifikasi data diri diantaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H