Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ingin Membawa Keluarga Saat Kuliah di Australia, Begini Persiapannya

5 September 2022   09:46 Diperbarui: 6 September 2022   11:40 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih rasanya melihat seorang calon penumpang yang gagal berangkat karena tempat dia melakukan tes tidak terdaftar sehingga laporannya tidak bisa terlacak di pedulilindungi. Sayang sekali bukan jika harus gagal berangkat karena hal "kecil".

3. Persiapkan Sekolah Anak

Salah satu persyaratan pengajuan visa bagi anak usia sekolah adalah adanya surat penerimaan dari sekolah atau departemen terkait. Oleh sebab itu, mencari informasi dan mendaftarkan anak sekolah di Australia perlu dipersiapkan sebelum pengajuan visa dilakukan. 

Untuk mempersiapkan sekolah anak ini diperlukan beberapa dokumen seperti paspor anak dan orang tua, CoE orang tua serta rapor anak dua tahun terakhir. Semuanya dalam bentuk digital. Jika rapor dalam bahasa Indonesia, maka upayakan untuk membuat terjemahannya kepada penerjemah tersumpah.

4. Siapkan catatan imunisasi Anak

Catatan imunisasi anak biasanya diperlukan saat anak mendaftar sekolah dasar. Catatan imunisasi ini diperlukan juga bagi bayi. Gunanya untuk menyesuaikan jenis imunisasi yang telah diterima dan belum. 

Saat tiba di Australia bisa datang langsung ke dokter umum atau GP (General Practitioner) untuk dievaluasi imunisasinya. Jika ada yang kurang, maka akan dilakukan imunisasi oleh dokter.

5. Cari informasi peluang pekerjaan

Kekhawatiran akan terpenuhi atau tidaknya kebutuhan keluarga saat tiba di Australia cukup menjadi perhatian saya. 

Ibu dan adik-adik saya bahkan sampai mewanti-wanti untuk mengabari jika sampai tak bisa makan di tanah rantau. Perhatian sekali ya mereka?

Berbagai alternatif kami pikirkan. Di antaranya, menggunakan gaji saya sebagai ASN karena tetap memperoleh gaji selama tugas belajar serta menggunakan hasil toko suami yang tetap beroperasi meski kami pergi. Saat dihitung-hitung, jumlahnya masih sangat jauh dari biaya hidup yang dibutuhkan di Australia. 

Oleh sebab itu, mencari informasi mengenai peluang pekerjaan di Australia untuk pasangan sangat perlu dilakukan. Saya banyak bertanya kepada teman-teman yang sudah berangkat lebih dulu. 

Alhamdulillah, baru satu bulan tiba di Australia, suami sudah dapat pekerjaan atas rekomendasi seorang teman. Bisa dibilang cukup memenuhi kebutuhan untuk bertahan di tanah rantau. Syukur-syukur bisa nabung untuk dana pensiun ya kan?

Kurang lebih langkah-langkah di ataslah yang saya tempuh guna bisa berangkat bersama-sama keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun