Jadinya tak perlu repot-repot berteriak "Kiri!" atau "Stop Bang". Abang? Ah, di sini tidak semua sopir bis laki-laki. Tak jarang saya bertemu juga dengan sopir perempuan.
3. Satu kartu untuk bis maupun kereta
Pembayaran bis maupun kereta dilakukan dengan kartu myki yang dikeluarkan oleh PTV. Penumpang tinggal mengetap kartu ke mesin di dalam bis saat naik dan turun dari bis.Â
Begitu pula saat naik kereta, kita tinggal menempelkan kartu myki yang berisi saldo tentunya, di gerbang stasiun saat kita menuju kereta atau keluar meninggalkan kereta.Â
Selain kartu fisik, kita juga bisa menggunakan HP berNFC untuk tap myki. Secara pribadi, saya lebih suka menggunakan kartu fisik. Bila HP lowbatt tetap santai masih bisa naik bis.Â
Saldo myki bisa diisi di mesin-mesin yang disediakan di tempat-tempat umum seperti Bus Loop kampus maupun pusat-pusat perbelenjaan.Â
Kartu Myki bisa diisi juga di Seven Eleven, semacam Alfamart atau Indomaret. Selain itu kartu Myki dapat diisi melalui aplikasi.
4. Ramah Penyandang Disabilitas
Bis didesain sedemikian rupa sehingga saat ada orang dengan kursi roda atau membawa stroller bayi, bis dapat sedikit turun, sejajar dengan trotoar dan kursi roda dapat masuk.Â
Bangku-bangku awal di belakang sopir ditujukan untuk penyandang disabilitas maupun orang tua.Â
Para penyandang disabilitas dan orang tua tak jarang bepergian sendiri karena fasilitas umum seperti transportasi public sangat memungkinkan bagi mereka. Kalaupun ada yang kesulitan naik bis dengan kursi roda, biasanya sopir bis akan turun untuk membantu.
5. Aplikasi Pendukung Transportasi
Kecanggihan lainnya yaitu transportasi didukung juga dengan aplikasi yang bisa diunduh melalui ponsel. Aplikasi PTV memungkinkan penumpang untuk mencari jalur bis atau kereta yang dapat mengantarkan mereka dari suatu tempat ke tempat tujuan.Â