Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendaftarkan Anak Sekolah di Victoria Australia

31 Juli 2022   13:22 Diperbarui: 31 Juli 2022   13:26 4321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.education.vic.gov.au

Bagi warga Indonesia yang telah tinggal di Australia tentunya cukup mudah mendaftarkan anak di sekolah-sekolah Australia. Tidak demikian halnya dengan calon pendatang yang masih tinggal di Indonesia. Saya membutuhkan waktu setidaknya empat bulan untuk bisa mendaftarkan anak di SMP di Victoria Australia. 

Perjalanan cukup panjang karena kurang tahu prosedur saat itu. Konsultan pendidikan saya juga kurang begitu paham tentang mendaftarkan anak sekolah karena tempatnya bernaung hanya mengurusi pendaftaran ke perguruan tinggi.

Sekitar bulan September 2021 saya mulai mencari informasi pendaftaran anak sulung saya untuk bersekolah di salah satu SMP di Australia tepatnya negara bagian Victoria (Melbourne dan sekitarnya). 

Kami berencana tiba di Australia Februari 2022 sesuai tanggal mulai perkuliahan saya. Kami sangat berharap bisa tiba bersamaan. Saat bertanya ke rekan-rekan yang sudah studi lebih dahulu, rata-rata mereka mengurus sekolah anak saat mereka tiba di Australia. Baru kemudian anak berangkat menyusul. 

Saya mencoba mengirim email ke bagian informasi salah satu sekolah yang dekat dengan kampus. Saya kemudian diarahkan untuk mendaftar melalui website https://www.study.vic.gov.au/. 

Ketika mengisi formulir, ada bagian alamat tempat tinggal yang membuat saya bingung karena saya masih tinggal di Indonesia. Di samping itu saya juga harus membayar biaya sekolah sekitar 12,000 AUD per tahun untuk siswa internasional. Angka yang cukup besar. 

Meski demikian, saya tetap melanjutkan submit aplikasi dengan melengkapi rapor dan terjemahannya (dua tahun terakhir). Tagihan pembayaran hanya akan muncul setelah aplikasi diterima. Berbulan-bulan, tak ada kabar soal hasil pendaftaran ini.

Saya kemudian menelusuri kembali website pendidikan Victoria. Untuk SD (primary school) serta SMP dan SMA (Secondary College) rupanya gratis bila orangtua anak adalah research student seperti PhD atau Master by Research. 

Untuk memastikan, saya sampai mengirim email ke Departemen Pendidikan di sana. Katanya, informasi tersebut benar. "Your son will be treated as local" begitu katanya. 

Pendaftaran sekolah juga ternyata berdasarkan zonasi. Maka saya mulai menandai empat sekolah yang sekiranya dekat dengan kampus. 

Kepada sekolah-sekolah tersebut saya kirimi email untuk mendaftar dan saya katakan bahwa saya akan tinggal di sekitar sekolah yang dimaksud. Hampir semuanya menjawab bahwa saya harus berada di Victoria baru kemudian melanjutkan pendaftaran. Lumayan pelik juga sebenarnya hal ini. 

Salah satu syarat untuk memperoleh visa dependant bagi anak usia sekolah adalah memperoleh surat tanda diterima di sekolah (LoA). Akan tetapi, saya baru bisa mendaftar dan memperoleh LoA kalau sudah tiba di Australia. Tak kan bisa tiba di Autralia tanpa visa tentunya.

Alhamdulillah seorang teman yang tengah studi di Victoria memberi saya alamat email seorang wakasek salah satu sekolah di sana. Saya langsung meng-email beliau. Alhamdulillah disambut hangat. Saya menanyakan apakah bisa anak saya memperoleh LoA atau pun surat yang menyatakan bahwa anak saya akan diterima di sana. Tak lupa saya lampirkan passport, CoE saya dan rapor anak saya. 

Dalam waktu 10 menit surat sudah masuk ke email saya. Ia berpesan untuk segera menemuinya saat kami tiba di Australia. Tanpa menunggu lama, saya teruskan ke konsultan saya untuk memenuhi salah satu persyaratan visa. 

Ah, ternyata prosedurnya cukup sederhana, bagi anak pelajar riset untuk mendaftar sekolah tinggal mengirimkan email ke kepala sekolah atau wakilnya. Sementara itu, website ditujukan bagi pelajar internasional umum. 

Belakangan, setelah visa terbit ada email yang menyatakan bahwa anak saya tidak eligible untuk mendaftar via website terkait visa yang dimilikinya. 

Bagi pelajar internasional yang mendaftar melalui website ada dua atau tiga pilihan sekolah yang dapat diambil. Mirip dengan pendaftaran siswa baru di Indonesia. Ini mungkin ditujukan bagi pelajar internasional yang sengaja ingin bersekolah bukan karena mengikuti orang tua yang studi.

Di negara bagian lainnya, prosedur dan kebijakan mungkin saja berbeda. Seorang teman yang membawa serta anaknya ke Perth, Western Australia misalnya, Ia cukup mengirim email ke departemen pendidikan di sana. Penempatan sekolah dilakukan setelah mereka tiba. 

Oya, yang dibahas di sini adalah pendaftaran ke public school atau sekolah negeri di Australia. Untuk private school atau sekolah swasta tentunya tergantung sekolahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun