A. Pengertian Eksistensialisme
Eksistensialisme berasal dari kata eksisrensi yang berarti manusia bisa berdiri sendiri dan juga keluar dari dirinya. Aliran ini berpaham atas subjek manusia itu bukan saja untuk berfikir, tapi seorang individu yang merasa dirinya hidup.
B. Tokoh-Tokoh Eksistensialisme
1. Soren Keirkegard
Ia adalah seseorang yang berpaham eksistensialisme pertama kali. Ia menganggap aliran ini sebagai setiap individu, bukan masyarakat ataupun agama yang bertanggung jawab atas makna kehidupan, dan menghidupi suatu makna tersebut secara otentik.
2. Jean Paul Satre
Ia berpaham bahwa eksistensi lebih mendahului daripada esensi. Ia lebih mengutamakan sebuah ide, karena yang dimiliki filsuf eksistensialisme adalah doktrin fundamental.
3. Martin Biber
Menurut Biber, ia beranggapan bahwa manusia itu mempunyai fundamental yang berbeda. Maksudnya di satu sisi relasi dengan benda-benda, dan disisi lain relasi dengan sesama manusia. Relasi dapat dikatakan baik karena  adanya timbal balik yang baik antar sesama manusianya.
4. Martin Heidegger
Salah satu filsuf Jerman yang beranggapan tentang keberadaan manusia itu antara keberadaan yang lain. Sebuah benda akan dikatakan bermakna apabila dikaitkan dengan manusia. Karena benda tersebut akan dipergunakan oleh manusia tersebut. Dunia, akan dikatakan bermakna karena adanya keberadaan manusia.
5. Karl Jesper
Pemikirannya dapat dilihat dari semua pengetahuan objektif serta mengatasinya. Sehingga manusia sadar tentang arti dirinya sendiri. Jesper berfilsafat karena ia berkeinginan mengembalikan manusia kepada dirinya sendiri.
6. Gabril Marcel
Ia beranggapan bahwa, seorang manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Seorang manusia juga memiliki sifat otonom yang dapat menyebabkan manusia melakukan pilihan, antara "iya" dan "tidak" terhadap sesuatu yang dihadapinya. Seorang manusia juga harus terbuka kepada manusia lainnya, karena apabila tidak, manusia akan merasa terasingkan oleh manusia-manusia lain dan terutama dirinya sendiri.
7. Paul Tillic
Ia berpendapat bahwa suatu kecemasan dari ketiadaan tersebut inheren dalam suatu pengalaman yang dihadapinya. Maksudnya seseorang akan takut dengan keberadaannya yaitu kematian.
C. Ciri-Ciri Ajaran Filsafat Eksistensialisme
1. Motif pokok yang dapat disebut eksistensi, yaitu cara manusia berada di dunia ini.
2. Manusia dipandang terbuka.
3. Eksistensi memberi sebuah pengalaman yang  konkrit.
D. Prinsip-Prinsip dan Kelebihan serta Kekurangan Aliran Eksistensialisme
a. Prinsip-Prinsip
1. Kebenaran lebih bersifat eksistensial daripada proposal atau faktual.
2. Eksistensialisme memandang individu dalam keadaan tunggal selama hidupnya. Yang mana lebih mengenal interaksi dirinya dengan kehidupan.
3. Eksistensialisme mengajarkan manusia harus mencari jawaban terhadap permasalahan dengan caranya sendiri.
b. Kelebihan
1. Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup.
2. Memberi semangat, yang mana dapat diterapkan dalam dunia pendidikan.
c. Kekurangan
1. Sangat tidak puas dengan sistem filsafat tradisional yang sifatnya dangkal, akademis, dan yang jauh dari kehidupan.
2. Penolakan untuk dimasukkan dalam aliran-aliran tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H