Sukabumi, 10/09/2024 --- Dalam rangka menjalankan salah satu program unggulan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema Zero Surface Run-off, kelompok KKN 09 Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan bertajuk Sekolah Adiwiyata di tiga Sekolah Dasar (SD) di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus hingga 24 Agustus 2024 ini melibatkan SDN Cimanggu 1, SDN Pangestu, dan SDN Gedurahayu sebagai mitra sekolah dalam program ini.
Program ini berlangsung dengan meriah dan mendapat respon positif dari siswa, guru, hingga masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, kelompok KKN 09 bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai cinta lingkungan dan perilaku hidup bersih serta sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dapat membantu membangun generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi sekolah-sekolah tersebut untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang ramah lingkungan dan berorientasi pada kelestarian alam.
Â
Pendidikan PHBS dan Lingkungan Berkelanjutan
Salah satu fokus utama dari program ini adalah memberikan pendidikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Para siswa diajak untuk mengenal pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mulai dari kebiasaan mencuci tangan yang benar, membuang sampah pada tempatnya, hingga menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman sekolah. Tidak hanya itu, kelompok KKN juga memberikan simulasi praktik mencuci tangan menggunakan sabun, serta cara sederhana untuk memastikan bahwa perilaku hidup bersih dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah dan rumah.
Selain itu, para siswa juga diajak untuk memahami cara menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik. Materi yang disampaikan mencakup pemilahan sampah organik dan non-organik, serta pentingnya mendaur ulang sampah untuk mengurangi volume limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Dengan bekal pengetahuan ini, siswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan rumah, serta berkontribusi dalam menjaga kebersihan desa Titisan.
Pemanfaatan Eco-Print: Seni Kreatif dan Ramah Lingkungan
Tidak hanya pendidikan teoritis, program Sekolah Adiwiyata ini juga menawarkan pengalaman belajar yang kreatif dan menyenangkan melalui pemanfaatan eco-print, sebuah metode pewarnaan kain menggunakan bahan-bahan alami. Dalam sesi ini, siswa diajarkan cara menggunakan daun, bunga, dan material alami lainnya untuk mencetak pola pada kain secara ramah lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas siswa, tetapi juga mengedukasi mereka tentang cara memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.
Teknik eco-print menjadi salah satu materi yang paling menarik perhatian para siswa, karena menggabungkan seni dengan kepedulian terhadap alam. Para siswa sangat antusias saat mereka dapat menghasilkan karya seni sendiri menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar mereka. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.
Pembagian Tugas dan Kolaborasi dalam Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program yang berlangsung selama empat hari, kelompok KKN 09 dibagi menjadi tiga tim untuk memastikan kegiatan berjalan optimal di ketiga sekolah dasar yang menjadi mitra. Setiap tim memiliki tanggung jawab khusus untuk mengelola kegiatan di masing-masing sekolah. Tim-tim ini bekerja sama dengan guru dan tenaga pendidik di SDN Cimanggu 1, SDN Pangestu, dan SDN Gedurahayu, sehingga kegiatan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
"Pembagian tim memungkinkan kami untuk fokus dalam mendampingi siswa di setiap sekolah, sekaligus menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilakukan," ujar Ahmad Solehudin, Ketua Kelompok KKN 09. "Kami juga merasa senang karena setiap sekolah merespons dengan sangat positif dan mendukung penuh kegiatan yang kami lakukan."
Setiap sekolah memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengadopsi materi yang disampaikan. Di SDN Cimanggu 1, misalnya, siswa lebih difokuskan pada kegiatan praktek eco-print, sedangkan di SDN Pangestu, penekanan diberikan pada pengajaran PHBS dan daur ulang sampah. Di SDN Gedurahayu, kegiatan dilakukan dengan melibatkan lebih banyak diskusi dan tanya jawab untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam menjaga lingkungan.
Â
Antusiasme Siswa dan Dukungan dari Guru
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN 09 mendapat sambutan hangat dari siswa-siswa di ketiga sekolah. Mereka terlihat antusias dan penuh semangat dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran, terutama saat berpartisipasi dalam kegiatan eco-print dan praktek PHBS. Dukungan dari para guru dan pihak sekolah juga sangat penting dalam kesuksesan kegiatan ini. Para guru menilai bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan siswa, terutama dalam membentuk karakter yang peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.
 "Kami sangat berterima kasih kepada tim KKN 09 karena telah memberikan edukasi yang bermanfaat kepada anak-anak kami. Program seperti ini sangat mendukung pembelajaran di sekolah dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter siswa," ujar salah satu guru dari SDN Pangestu.
Harapan Ke Depan
Dengan terlaksananya kegiatan ini, kelompok KKN 09 berharap bahwa pengetahuan yang telah ditransfer kepada para siswa tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi juga dapat diterapkan di rumah dan lingkungan sekitar. Para siswa diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi teman-teman serta keluarga untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Selain itu, kelompok KKN 09 juga berharap bahwa program Sekolah Adiwiyata ini dapat menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah di Desa Titisan. Dengan demikian, nilai-nilai ramah lingkungan dapat terus diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H