Dari media poster diatas, ada kelebihan dan kekurangan yang kita dapatkan untuk tujuan promosi kesehatan. Mungkin jika dilihat sekilas gambar poster tersebut sangat ramah dan menarik untuk anak-anak dan kalangan usia remaja lainnya. Namun secara tidak langsung di kalangan dewasa dan seterusnya pun juga dapat teralihkan fokus terhadap beberapa gambar pada poster yang ditempel di mading rumah sakit tersebut. Namun sedikit kurang dengan adanya teks penjelasan yang terlalu kecil juga lumayan banyak, sehingga beberapa pasien mungkin enggan untuk membaca anjuran yang ada di poster. Dalam segi penyampaian dan inti dari tujuan mungkin sudah cukup baik dan mudah untuk dimengerti. Pada pemilihan warna dan gambar pun juga sudah cukup menarik untuk dipahami oleh banyak kalangan orang. Bahkan kegiatan tersebut sudah bagus jika dijadikan panutan kegiatan yang dilakukan ketika bersin dan batuk.
Hasil dari observasi media promosi kesehatan di rumah sakit umum tersebut dapat kami simpulkan bahwa media promosi tersebut sudah layak menjadi best practice namun dengan beberapa koreksi seperti pemilihan ukuran poster, font size dan peletakkan poster. Agar nantinya dapat lebih mencolok dan informasi lebih mudah tersampaikan serta dapat mencapai tujuan dari pembuatan poster tersebut. Sehingga poster tersebut dapat membantu untuk mencegah penyakit menular dengan efektif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H