Mengingat bahwa apa yang kita lihat di media sosial tidak sepenuhnya mencerminkan realitas penting untuk mengurangi kecenderungan membandingkan diri. Banyak konten yang hanya menunjukkan sisi terbaik kehidupan seseorang, bukan gambaran keseluruhan.
3. Utamakan Pengalaman Dunia Nyata
Lebih baik meluangkan waktu untuk menikmati momen di dunia nyata daripada sibuk memantau kehidupan orang lain di dunia maya. Menghabiskan waktu dengan teman atau melakukan kegiatan yang disukai bisa memberikan kebahagiaan yang lebih nyata dan berkelanjutan.
4. Interaksi yang Sehat
Kita tidak perlu terbebani untuk selalu responsif atau aktif di media sosial. Mengatur ritme komunikasi dengan lebih santai dan tidak merasa tertekan untuk membalas setiap pesan atau komentar dengan cepat penting untuk menjaga kesehatan mental.
Pada akhirnya, meskipun media sosial bisa menjadi alat komunikasi yang bermanfaat, penggunaannya harus bijak. FOMO adalah salah satu dampak yang signifikan dari media sosial yang memicu perasaan cemas dan rendah diri, terutama pada wanita yang sering lebih rentan terhadap perbandingan sosial. Menyadari dampak ini dan menerapkan langkah-langkah yang tepat dapat membantu mengelola FOMO serta tekanan sosial, sehingga kita bisa menikmati media sosial tanpa mengorbankan kesehatan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H