Mohon tunggu...
Nurul Assyifa Wardana
Nurul Assyifa Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Berkurangnya Intensitas Perpindahan Masyarakat Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar terhadap Kondisi Hormon Emosional Masyarakat

13 November 2021   13:29 Diperbarui: 13 November 2021   23:28 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://mediaindonesia.com/nusantara/308606/banyak-warga-masih-keluar-rumah-saat-psbb-di-kota-padang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa selama pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), banyak masyarakat yang merasa bosan dengan kegiatan yang monoton karena dilakukan di dalam rumah dan tingkat interaksi sosial secara langsung juga berkurang. Walaupun berdasarkan penelitian yang dilakukan, mobilitas dapat membuat manusia menjadi depresi, dalam keadaan pandemi ini justru manusia lebih merasa depresi ketika berada di dalam rumah saja. Hal ini didukung dengan adanya fakta yang menunjukan bahwa sebelum diberlakukannya kebijakan PSBB pun atau lebih tepatnya sejak masa pandemi hadir, jumlah pasien gangguan jiwa di Jawa Barat meningkat sebanyak 20 persen sepanjang tahun 2020. Meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa selama masa pandemi ini terjadi akibat tidak sedikitnya masyarakat yang merasa cemas dengan adanya kondisi pandemi ini. Tentunya, kondisi ini merupakan kondisi yang cukup memprihatinkan.

Padahal masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan mental kita selama masa pandemi, khususnya selama pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Beberapa cara yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan merencanakan kegiatan yang disukai selama melakukan kegiatan di dalam rumah, tetap menjaga interaksi dengan dunia luar melalui perantara media sosial, melakukan olahraga di dalam rumah dan selalu mengonsumsi makanan yang bernutrisi untuk mendukung produksi hormon serotonin yang ada di dalam tubuh. Cara-cara tersebut dinilai ampuh untuk tetap membuat keadaan mental dan hati kita tetap sehat selama pemberlakuan kebijakan  PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Kesimpulan yang bisa diambil dari peristiwa ini adalah kita harus tetap berusaha untuk menjaga kondisi mental dengan memperhatikan asupan nutrisi selama diberlakukannya masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan melakukan kegiatan bermanfaat selama di rumah agar kondisi hormon dalam tubuh kita tetap stabil. Sehingga, dengan kita melakukan hal-hal tersebut dapat membuat kita sebagai masyarakat tetap dalam keadaan yang bahagia walaupun melakukan mobilitas dengan intensitas yang lebih sedikit dari pada biasanya.

Sumber referensi:

Marianti. Cara Meningkatkan Hormon Serotonin untuk Menghindari Depresi. https://www.alodokter.com/cara-meningkatkan-hormon-serotonin-untuk-menghindari-depresi.

Nugraha, Arie. Selama Pandemi Covid-19, Jumlah Pasien Gangguan Jiwa di Jabar Meningkat.https://www.liputan6.com/health/read/4682090/selama-pandemi-covid-19-jumlah-pasien-gangguan-jiwa-di-jabar-meningkat.

Putri,ArumS.5CabangIPA.https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/21/201500669/5-cabang-ipa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun