Mohon tunggu...
NURUL ASLAMIAH
NURUL ASLAMIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca novel, baca buku, dan nonton film. Kepribadian saya orang yang suka ngobrol, dan saya suka hal hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   06:22 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:22 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Belajar Sosial Albert Bandura: Pemahaman dan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu metode psikologi yang paling penting adalah teori belajar sosial, yang menekankan bagaimana interaksi sosial mempengaruhi pembelajaran. Seorang psikolog Kanada-Amerika Albert Bandura adalah salah satu orang penting yang mengembangkan teori ini. Menurut Bandura, pengalaman langsung seseorang tidak menjadi satu-satunya faktor yang memengaruhi perilakunya; pengamatan terhadap perilaku orang lain dan konsekuensi yang diterima juga memengaruhi perilaku tersebut. Teori ini disebut teori pembelajaran sosial atau teori pembelajaran sosial.

1. Pengertian Teori Belajar Sosial Albert Bandura mendefinisikan belajar sebagai proses yang melibatkan pengamatan, peniruan, dan penguatan. Menurut teori ini, orang dapat belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung tetapi juga melalui pengamatan terhadap tindakan orang lain. Pembelajaran sosial terjadi ketika individu mengamati perilaku orang lain (model) dan meniru perilaku tersebut, terutama jika mereka melihat model tersebut mendapatkan ganjaran atau hukuman.

Menurut Bandura, proses belajar sosial terdiri dari empat komponen utama: perhatian, retensi, reproduksi motorik, dan motivasi. Teorinya membedakan teori pembelajaran tradisional yang lebih berfokus pada stimulus dan respons.

2. Komponen Teori Belajar Sosial: Albert Bandura menyebutkan beberapa bagian penting yang diperlukan untuk proses pembelajaran sosial, dan dia mencantumkan beberapa di antaranya:

Perhatian (Attention): Orang harus memperhatikan perilaku yang mereka amati sebelum mereka dapat belajar dari pengamatan. Minat, kompleksitas perilaku, dan kejelasan model memengaruhi jumlah perhatian yang diberikan seseorang.

Retensi (Retention): Setelah melihat perilaku, orang harus mengingat informasi yang mereka lihat. Kemampuan untuk mengingat perilaku yang diamati sangat penting selama proses pembelajaran.

Reproduksi Motorik (Motor Reproduction): Seseorang harus dapat meniru atau meniru perilaku yang telah mereka amati setelah menyimpan informasi. Kemampuan seseorang untuk meniru perilaku sangat dipengaruhi oleh kemampuan fisik dan motorik mereka.

Motivasi (Motivation): Meskipun individu dapat melihat, mengingat, dan mengulangi perilaku, mereka hanya akan melakukannya jika mereka didorong oleh motivasi yang cukup. Motivasi ini dapat berasal dari pengaruh sosial, seperti rasa hormat atau status sosial, atau penguatan positif, seperti hadiah atau pujian.

3. Modeling dan Pengaruh Pengamatan: Salah satu konsep utama dalam teori belajar sosial Bandura adalah modeling, yaitu perilaku yang diamati dan ditiru oleh seseorang. Orang-orang yang memiliki pengaruh besar pada kehidupan seseorang, seperti orang tua, guru, teman, atau tokoh masyarakat, dapat termasuk dalam kategori ini. Orang yang menjadi model akan mempengaruhi bagaimana perilaku individu berkembang, tergantung pada apakah mereka mendapat penguatan positif atau negatif.

Selain itu, menurut Bandura, orang yang dipilih untuk ditiru tidak selalu berperilaku baik. Jika seseorang mendapat ganjaran atau penghargaan atas perilakunya, seseorang dapat meniru perilaku yang merugikan. Seorang anak, misalnya, dapat meniru perilaku agresif teman sebayanya jika mereka mendapat perhatian atau penghargaan.

4. Penguatan dan Hukuman dalam Pembelajaran Sosial: Penguatan dan hukuman adalah faktor yang sangat mempengaruhi apakah perilaku akan ditiru atau tidak. Menurut Bandura, individu lebih cenderung untuk meniru perilaku yang diikuti dengan ganjaran, sementara mereka akan menghindari perilaku yang diikuti dengan hukuman. Namun, Bandura juga menyatakan bahwa penguatan dapat berupa penghargaan sosial, seperti perhatian, penghargaan, atau bahkan hadiah fisik atau materi.

Dalam hal ini, teori belajar sosial berfokus pada penguatan vikarius atau penguatan sosial, yang berarti bahwa seseorang tidak hanya belajar dari pengalaman pribadi mereka sendiri, tetapi juga dari melihat apa yang dialami orang lain.

5. Eksperimen Bobo Doll dan Implikasinya: Eksperimen terkenal yang dilakukan oleh Albert Bandura menunjukkan bahwa anak-anak dapat belajar perilaku agresif hanya dengan menonton perilaku orang dewasa. Anak-anak menonton video seorang orang dewasa yang berperilaku agresif terhadap boneka Bobo, dan kemudian mereka cenderung meniru perilaku agresif orang dewasa tersebut.

Menurut eksperimen ini, orang dapat belajar perilaku baru hanya dengan mengamatinya, tanpa harus mengalaminya secara langsung. ni menjadi dasar penting dalam pengembangan teori belajar sosial Bandura.

6. Aplikasi Teori Belajar Sosial Bandura dalam Kehidupan Sehari-Hari Misalnya, guru dapat menggunakan model yang positif dalam pendidikan untuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan kepada siswa mereka. Dengan menunjukkan perilaku yang baik dan memberikan penguatan sosial, guru dapat mendorong siswa untuk berperilaku dengan cara yang sama.

Teori ini juga relevan di dunia media. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi secara positif maupun negatif oleh paparan media massa, seperti televisi dan media sosial. Oleh karena itu, Bandura mengingatkan bahwa pengaruh media harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama karena anak-anak sangat terpengaruh oleh apa yang mereka lihat.

Kesimpulan: Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan bahwa pengamatan terhadap perilaku orang lain juga dapat membantu orang belajar. Perhatian, retensi, reproduksi motorik, dan motivasi adalah bagian dari proses ini. Konsep seperti modeling, penguatan, dan hukuman sangat penting untuk menentukan apakah perilaku tertentu akan ditiru. Teori ini sangat membantu dalam memahami bagaimana perilaku berkembang dan bagaimana orang belajar dari lingkungan sosial mereka. Teori ini dapat digunakan di berbagai bidang, seperti media dan pendidikan, serta dalam pembentukan kebiasaan dan nilai sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun