Mohon tunggu...
Nurul Annisa
Nurul Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca, pemberani, konten video pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Diary

KKN Sejak PAUD

23 September 2024   11:44 Diperbarui: 23 September 2024   12:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

The second blog!!

My story 

Dari kecil aku selalu ikut kemanapun ibu pergi, sampe ibu KKN pun aku ikut, hah KKN? 

Kok bisa? 

Bisa looh....

Jadi, ibu dan ayah itu menikah muda di usia 19 tahun

Singkat cerita

Diumur 5 tahun Aku ikut KKN di desa tandung bukan di desa penari yaa hihi

ada beberapa program KKN ibu dan tim salah satunya yaitu mengajarkan cara mengoperasikan komputer pada anak SD kelas 6, senang rasanya datang ke sekolah setiap hari, banyak teman main, dan sekaligus bisa belajar komputer juga walaupun gak paham amat sih hehe, karna actually dulu aku gak dibolehin pegang hp sama ibu, walaupun byk teman-teman sebaya aku yg udah main hp namun tidak dengan aku. Aku lebih suka bermain permainan tradisional seperti petak umpet, congklak, dan yang paling aku suka adalah engrang.

Engrang adalah permainan yang memerlukan keseimbangan, alat yang digunakan terbuat dari sepasang bambu dan memiliki pijakan, namun engrang milikku sedikit lebih berat karna terbuat dari kayu, aku sangat senang memainkannya bahkan aku memainkannya hampir setiap pagi, siang, sore terkadang malam pun aku mainkan, itu berlangsung hingga aku SMP masuk disekolah pesantren dan mulai jarang memainkannya sampai tiba masanya engrang itu dipotong ayah untuk dijadikan sebagai pegangan cangkul...so sad .*`(><)`*. Ayah kira aku udah gak mau pake engrang itu, jadi yahh begitulah ceritanya.

Back to the topik

Ditempat KKN, ibu di panggil bunda oleh semua teman-teman KKN bukan hanya karena ibu udah punya anak tapi masakan ibu yang sudah seperti masakan ibu-ibu mereka di rumah, pokoknya enak poll deh Maa Syaa Allah....kaann jadi kangen masakan ibu.

Ditengah-tengah pengerjaan program, seringkali kami pergi jalan-jalan yang lokasinya lumayan jauh namun masih terjangkau saat berjalan kaki, aku sangat ingat saat mandi-mandi di sungai, airnya sejuk, jernih dan sangat menyegarkan, di sungai itu juga ibu mencuci pakaianku,,,sampai tiba saatnya masa KKN berakhir dan akupun sedih harus berpisah dengan om dan tante yaitu teman-teman ibu semuanya. Tahun-tahun berikutnya saat aku sudah memasuki masa remaja aku bertemu salah satu atau beberapa teman KKN ibu dan tak henti-henti nya heran karna aku udah sedewasa ini dan mulailah penyakit ibu-ibu yang ketika bertemu teman lama pasti ngobrol dan bernostalgia bersama hhhh

Itulah sepenggal cerita masa kecilku

Terima kasih sudah berkenan untuk membacanya :)

See you di blog selanjutnya ()

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun