Mohon tunggu...
Nurul Annisa
Nurul Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Itu Kampanye "All Eyes on Rafah"? yang Sedang Ramai di Media Sosial Instagram dan X

29 Mei 2024   13:04 Diperbarui: 29 Mei 2024   21:59 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan "All Eyes on Rafah" merupakan sebuah kampanye media sosial yang mendapat perhatian luas setelah serangan Israel ke Rafah, Jalur Gaza, pada Februari 2024. 

Serangan ini menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak, dan puluhan lainnya luka-luka. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas global terhadap korban serangan tersebut serta mendukung warga Palestina di Rafah yang terkena dampak.

Slogan "All Eyes on Rafah" pertama kali diperkenalkan oleh Rick Peeperkorn, direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Februari 2024. 

Slogan ini, yang berarti "Semua Mata Tertuju pada Rafah," dimaksudkan sebagai seruan internasional untuk menghentikan kekerasan dan memastikan akses bantuan kemanusiaan ke Rafah. 

Kampanye ini juga bertujuan untuk mengkritik keras tindakan rezim zionis Israel yang melakukan kekejaman terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Kampanye ini mendapat momentum besar terutama di Eropa Barat, Australia, dan India, yang sebelumnya dikenal mendukung Israel. Dukungan juga datang dari berbagai aktivis dan kelompok kemanusiaan yang mengecam kekejaman tersebut. 

Gerakan ini melibatkan berbagai aksi solidaritas, termasuk unggahan gambar dan tulisan di media sosial dengan hashtag #AllEyesOnRafah. 

Banyak orang menggunakan platform media sosial X dan Instagram menunjukkan simpati dan perhatian mereka terhadap korban serangan Israel di Rafah.

Slogan "All Eyes on Rafah" menyebar luas di media sosial setelah serangan Israel ke Rafah pada 26 Mei 2024, yang menyebabkan banyak korban, sebagai berikut: 

1. Serangan 26 Mei 2024: Serangan Israel ke zona aman di Rafah pada 26 Mei 2024 membunuh 40 orang Palestina, dengan sebagian korban terbakar hidup-hidup.  Korban termasuk anak-anak dan perempuan. Serangan ini dilakukan dengan menggunakan bom 907kg dan menyebabkan kebakaran yang mematikan.

2. Serangan 27 Mei 2024: Serangan Israel ke kamp pengungsian di Rafah pada 27 Mei 2024 membunuh 45 orang Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. Serangan ini juga menyebabkan kebakaran yang mematikan dan mengisolasi pusat medis Tel al-Sultan serta Rumah Sakit Lapangan Indonesia.

3. Serangan 28 Mei 2024: Serangan Israel ke kamp pengungsian di Rafah pada 28 Mei 2024 membunuh puluhan orang Palestina, dengan sebagian korban terbakar hidup-hidup.  Serangan ini juga menyebabkan kebakaran yang mematikan dan mengisolasi pusat medis Tel al-Sultan serta Rumah Sakit Lapangan Indonesia.

Berikut ini adalah garis besar penyebaran slogan "All Eyes on Rafah" tersebut:

- Asal Usul: Slogan ini pertama kali diucapkan oleh Rick Peeperkorn pada Februari 2024, beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana evakuasi kota Rafah sebagai persiapan untuk serangan yang direncanakan.

- Dukungan Organisasi Kemanusiaan: Slogan ini diadopsi oleh berbagai organisasi kemanusiaan dan kelompok lobi seperti Save the Children, Oxfam, Americans for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace, dan Palestine Solidarity Campaign. Mereka menggunakan slogan ini dalam berbagai protes di kota-kota besar seperti Paris, London, New York City, dan Los Angeles.

- Dukungan Selebriti: Selebriti internasional seperti penyanyi pop Amerika Palestina, Zach Matari, serta pembuat konten pro-Palestina seperti Lubna Alhilo, Liz Kuhn, dan Reema Bassoumi, turut memposting dengan hashtag #AllEyesOnRafah di media sosial, meningkatkan visibilitas kampanye.

- Tren di Media Sosial: Di media sosial, tagar #AllEyesOnRafah menjadi viral dengan lebih dari 195.000 postingan di TikTok dan hampir 100.000 postingan di Instagram. Video dari penyanyi pop Amerika Palestina, Zach Matari, menjadi yang paling populer di TikTok dengan jutaan tampilan.

- Penyebaran di Instagram Stories: Template "Add Yours" yang dibuat oleh pengguna @shahv4012 dan @benan.de menjadi sangat populer di Instagram Stories, dengan lebih dari 30 juta pengguna mengunggah postingan dengan slogan "All Eyes on Rafah" dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kampaye "All Eyes On Rafah" telah menyebar luas di media sosial melalui dukungan organisasi kemanusiaan, selebriti, dan pengguna individu, serta menjadi viral di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram. 

Kampanye ini menegaskan solidaritas global dan seruan untuk menghentikan kekerasan serta memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Rafah.

PRAY FOR RAFAH, ALL EYES ON RAFAH!

#RafahUnderAttack  #GazaGenocide #FreePalestine #EndtheGenocide #EndIsraelsGenocide #CeasefireNOW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun