Rendang, masakan tradisional dari Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia, telah mendapatkan pengakuan dan popularitas internasional. Masakan ini melampaui akar lokalnya dan menjadi representasi ikonik dari gastronomi Indonesia. Rendang bukan hanya menjadi bagian penting dari kuliner Indonesia, tetapi juga simbol identitas budaya dan komponen kunci dalam upaya gastrodiplomasi negara ini.
Sejarah dan Filosofi Rendang
Rendang dikenal dengan karakteristiknya yang berupa daging sapi yang dimasak perlahan dalam santan dan rempah-rempah. Metode memasak lambat ini berasal dari praktik tradisional masyarakat Minangkabau untuk mengawetkan daging, yang memungkinkan daging bertahan hingga beberapa minggu. Rendang awalnya dibuat dari daging kerbau dan disajikan hanya pada acara-acara khusus atau upacara tradisional. Reno Adam Suri dalam bukunya "Rendang Traveler: Menyangkap Bertuahnya Rendang Minang" (2012) menyebut rendang sebagai "Kepalo Samba" atau kepala dari semua hidangan pada acara adat Minangkabau.
Proses memasak rendang yang kompleks mengajarkan tiga nilai penting bagi masyarakat Minangkabau: kesabaran, kehati-hatian, dan ketekunan. Dalam bahasa Minangkabau, "Marandang" berarti memasak perlahan untuk mengurangi kadar air dan menciptakan semur yang karamelisasi. Filosofi ini tidak hanya tentang memasak, tetapi juga tentang kehidupan, menekankan pentingnya kepemimpinan yang baik, spiritualitas, pengetahuan, dan persatuan.
Popularitas Internasional
Rendang mulai dikenal di luar Indonesia ketika banyak orang Minangkabau yang merantau membawa rendang sebagai bekal makanan karena daya tahannya yang lama. Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai makanan terbaik di dunia oleh pembaca CNN Travel, dan pada tahun 2020, Gordon Ramsay menampilkan rendang dalam acara NatGeo's "Uncharted" yang memperlihatkan budaya makanan Minangkabau.
Rendang dikenal karena profil rasa yang unik, menggabungkan kekayaan santan dengan kedalaman rempah-rempah. Rasa yang khas ini memikat hati para pecinta makanan di seluruh dunia, sehingga masuk dalam daftar kuliner internasional dan diakui sebagai salah satu makanan terbaik di dunia oleh pembaca CNN pada tahun 2017. Pada 14 April 2021, CNN menempatkan rendang di peringkat ke-11 dalam daftar 50 Makanan Terbaik Dunia.
Rendang sebagai Alat Gastrodiplomasi
Popularitas rendang telah berkontribusi signifikan terhadap upaya gastrodiplomasi Indonesia. Sebagai simbol warisan budaya yang kaya dan keragaman kuliner, rendang menjadi duta utama masakan Indonesia di dunia internasional. Rendang membantu mempromosikan pertukaran budaya dan pemahaman, mempererat hubungan antara Indonesia dan negara-negara lain melalui kecintaan bersama terhadap makanan.
Pada 9 April 2018, Kementerian Pariwisata Indonesia memilih rendang sebagai salah satu hidangan nasional bersama dengan soto, nasi goreng, sate, dan gado-gado. Dengan memasukkan rendang dalam kampanye kuliner internasional, Indonesia menyoroti kekayaan budaya dan keanekaragaman kulinernya.