Mohon tunggu...
Nurul Ananda Hikmatul Maulida
Nurul Ananda Hikmatul Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar mahasiswa Universitas Airlangga, Prodi Teknologi Laboratorium Medik angkatan tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Efektifnya Penyebaran Guru Honorer ke Wilayah 3T

22 Agustus 2023   10:45 Diperbarui: 22 Agustus 2023   10:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakmerataan dan kurangnya tenaga pendidik di Indonesia sudah menjadi rahasia umum negara Indonesia. Hal tersebut menjadi pantangan yang sangat besar bagi bangsa ini untuk menjadi negara dengan kualitas Pendidikan yang baik. Berdasarkan data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) pada tahun 2016, kualitas Pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dari 14 negara berkembang. Selain itu tercatat pula bahwa kualitas Guru di Indonesia mene,pati urutan ke-14 dari 14 negara berkembang di dunia.

Pastinya kita akan bertanya tanya, mengapa hal tersebut dapat terjadi Sementara kita tahu bahwa pemerintah Indonesia telah mengupayakan kemajuan dan pemerataan dalam bidang Pendidikan. Salah satunya adalah upaya dalam penyebaran Guru Honorer. 

Guru honorer adalah guru yang tidak digaji sebagai guru tetap tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran. Di Indonesia tersebar banyak sekali Guru Honorer yang dikirimkan atau ditugaskan ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Hal tersebut dimaksudkan oleh Pemerintah untuk memeratakan tenaga pendidik di seluruh wilayah Indonesia. 

Namun fakta dari seorang guru honorer itu sendiri langsung bisa membuyarkan 50% tujuan pencapaian kemajuan Pendidikan. Mengapa demikian? Fakta bahwa Guru Honorer tidak memiliki standar yang sama dengan title Guru pada umumnya, fakta bahwa hal tersebut bukanlah solusi jangka Panjang dari permasalahan Pendidikan, kemudian Fakta bahwa fasilitas yang diberikan tidak sebanding dengan penugasan yang diberikan serta tujuan yang diinginkan, ditambah lagi fakta miris seorang guru honorer yang gajinya sangat kecil hingga minimnya kesejahteraan bagi mereka.

Memang benar adanya guru honorer memanglah sangat bermanfaat khususya bagi masyarakat 3T, namun terdapan beberapa alasan mengapa penyebaran Guru honorer sangatlah tidak efektif. Pertama, dengan kedudukan guru honorer itu sendiri, membuat mereka memiliki keterbatasan dalam memberikan Pendidikan yang baik. Yang Kedua Guru Honorer masih belum menjamin pendidikan yang baik atau belum sama kualitasnya dengan guru guru resmi lainnya. Kemudian yang ketiga, wilayah pelosok memiliki akses yang sulit sedangkan fasilitas yang kurang dan gaji yang tidak seberapa, hal itu membuat guru honorer kewalahan. Dikutip dari Jurnal Realitas Guru Honorer Zaman Now, seorang guru honorer memiliki kesejahteraan minim dan kurang diprioritaskan dan sering disepelekan. 

Semua alasan diatas merujuk pada kata kunci yaitu kedudukan, dan kualitas. Jika bangsa Indonesia benar benar ingin memperbaiki kualitas Pendidikan dan memeratakan Pendidikan, seharusnya dimulai dengan memperbaiki kualitas para pengajar, berikan pemerataan standar penilaian untuk menjadi seorang guru. Penyebaran Guru Honorer ini tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan masalah, solusi penyebarannya memang sangat bermanfaat, namun tidak berkepanjangan. Mengingat Guru Honorer tidak bisa menberikan pendidikan yang terbatas, bangsa kita hanya akan terus terjebak dalam siklus pendidikan seperti ini dan minim kemajuan.

Berbagai solusi yang bisa dilakukan adalah mengirimkan guru guru yang memang sudah profesional, sedangkan guru honorer akan lebih baik jika diberikan pelatihan lagi, untuk menjadi seorang guru resmi. Hal tersebut akan lebih baik alih-alih menempatkan guru honorer di wilayah 3T, sedangkan untuk penyebaran guru profesional harus merata (tidak berpusat pada kota kota besar saja) demi meningkatkan dan meneratakan kualitas pendidikan di indonesia. Selain itu harus terdapat fasilitas yang baik dan memadai untuk para guru dalam mengakses tempat 3T, hal ini erat kegiatannya dengan pembangunan di wilayah 3T. Untuk memajukan kualitas pendidikan, seluruh sektor di Indonesia harus turut maju untuk menyokong kemajuan bangsa Indonesia khususnya kualitas pendidikan.

Referensi : 

Jurnal Realitas Guru Honorer Zaman Now, oleh Ahmad Masruri

Data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report pada tahun 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun