Mohon tunggu...
Nurul Amelia
Nurul Amelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA

Seorang siswi SMA sekaligus seorang otaku, memiliki hobi membaca komik dan juga menonton anime. Sering membuat cerpen bergenre fantasy dan sangat tidak menyukai cerita bergenre romance. Memiliki impian bisa membuka portal isekai dan memiliki kekuatan untuk menaklukkan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehangatan di Tengah Hujan

27 November 2024   11:00 Diperbarui: 27 November 2024   11:04 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika Risma bangun, ia menemukan sebuah kotak di atas meja. Dengan penasaran, tangan kecil itu membukanya, dan matanya yang kecil berbinar. Sepasang sepatu putih yang cantik ada di dalamnya.  

"Bu! Ini untuk Risma?" tanyanya dengan nada penuh kegirangan.  

Ibu Tria tersenyum sambil mengangguk. "Iya, Sayang. Ini untuk kamu, Ibu yakin kamu pasti bisa menjuarai lomba nanti."  

Risma melompat kegirangan dan langsung mencoba sepatunya. Ia berlari-lari kecil di dalam rumah, membuat Ibu Tria tertawa melihat kebahagiaan putrinya.  

Keesokan harinya, Risma pergi ke sekolah dengan penuh semangat. Sepatu barunya memberikan kepercayaan diri yang besar baginya. Di sekolah ia berdiri diantara teman-temannya yang juga mengikuti lomba.  

Ketika lomba dimulai, dengan penuh percaya diri Risma tampil dengan sangat baik. Ibu Tria berdiri di bawah terik matahari, menatap putrinya dengan tatapan bangga.  

Lomba selesai, dan Risma berhasil menjadi juara pertama. Dengan medali emas yang tergantung di lehernya, ia langsung berlari ke arah ibunya.  

"Bu! Lihat Risma menang!" serunya dengan napas terengah.  

Ibu Tria memeluk putrinya dengan erat, menahan air mata yang hampir jatuh. "Ibu selalu tahu kamu bisa, Nak." bisiknya.  

Selama perjalanan pulang, Risma terus tersenyum cerah, membuat perjalanan pulang mereka dipenuhi kebahagiaan. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Hujan tiba-tiba turun deras. Risma memeluk erat medali di dadanya, takut basah terkena air hujan.  

"Bu, Risma kedinginan..." ucap Risma sambil memeluk erat dadanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun