Mohon tunggu...
Nurul Alisya Riana
Nurul Alisya Riana Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar

Saya adalah seorang mahasiswa dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar. Keseharian yang saya lakukan adalah aktif dalam mengikuti pembelajaran di kampus. Hobi saya memasak dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anemia: Ketika Sel Darah Merah Menjadi Pahlawan yang Lelah

21 Agustus 2024   14:03 Diperbarui: 21 Agustus 2024   14:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, dan penderita anemia seringkali merasa pucat dan mudah lelah.

Penyebab Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Kekurangan Zat Besi: Tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb) karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau masalah penyerapan zat besi.
  2. Anemia pada Masa Kehamilan: Ibu hamil memerlukan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan anemia.
  3. Perdarahan Berlebihan: Cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan lambung, kanker usus, atau efek samping obat dapat menyebabkan anemia karena perdarahan.
  4. Anemia Aplastik: Kerusakan pada sumsum tulang mengganggu produksi sel darah merah.
  5. Anemia Hemolitik: Penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya.

Gejala Anemia

Gejala anemia bervariasi, mulai dari mudah lelah hingga sesak napas. Rasa pusing dan kelelahan ekstrem terjadi karena sel darah merah yang membawa oksigen tidak berfungsi dengan maksimal.

Terdapat lebih dari 400 jenis anemia di dunia, namun ada sembilan yang paling umum terjadi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Anemia Defisiensi Besi: Terjadi akibat kurangnya zat besi dalam darah. Tanpa cukup zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup untuk mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
  2. Anemia pada Masa Kehamilan: Nilai hemoglobin ibu hamil lebih rendah, tetapi ini normal.
  3. Anemia Akibat Perdarahan: Terjadi karena kehilangan darah dari dalam tubuh.
  4. Anemia Aplastik: Terkait dengan kegagalan produksi sel darah merah di sumsum tulang.
  5. Anemia Hemolitik: Sel darah merah mengalami penghancuran lebih cepat daripada pembentukannya.
  6. Anemia Akibat Penyakit Kronis: Terjadi pada kondisi penyakit kronis atau infeksi.
  7. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia): Ditandai oleh bentuk sel darah merah yang tidak normal.
  8. Thalasemia: Gangguan genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin.

Mencegah dan Mengobati Anemia

Untuk mencegah dan mengobati anemia, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi: Daging merah, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan biji-bijian mengandung zat besi yang penting untuk produksi sel darah merah.

Perhatikan Asupan Vitamin B12 dan Asam Folat: Makanan seperti ikan, telur, dan produk susu mengandung vitamin B12. Sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan mengandung asam folat.

Suplementasi: Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat.

Hindari Perdarahan Berlebihan: Waspadai perdarahan menstruasi yang berlebihan atau perdarahan internal lainnya.

Pantau Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi anemia lebih awal.

Beberapa makanan dapat membantu mengatasi anemia dengan meningkatkan kadar zat besi dan nutrisi penting lainnya. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang baik untuk penambah darah bagi orang yang mengalami anemia:

  1. Daging: Daging merah, ayam, dan ikan mengandung zat besi yang membantu produksi hemoglobin.
  2. Sayuran Berdaun Hijau: Bayam, sawi hijau, dan kale mengandung zat besi dan asam folat.
  3. Kacang-kacangan: Kacang polong, kacang merah, dan almond juga kaya zat besi.
  4. Telur: Telur mengandung vitamin B12 yang penting untuk sel darah merah.
  5. Buah-buahan: Buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi mengandung vitamin C yang membantu penyerapan zat besi.

 Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang mengandung vitamin B12 dan dapat membantu menjaga kesehatan sel darah merah:

  1. Kerang: Dalam 85 gram kerang matang terkandung sekitar 84 mcg vitamin B12. Kerang juga memenuhi 15% kebutuhan kalium harian.
  2. Kepiting: Dalam 85 gram kepiting terkandung 10 mcg vitamin B12. Selain itu, daging kepiting mengandung vitamin A, B, dan C, serta magnesium.
  3. Ikan sarden: Setiap 85 gram ikan sarden mengandung 8 mcg vitamin B12. Ikan sarden juga kaya kalsium, vitamin D, dan asam lemak omega-3.
  4. Ikan salmon: Dalam 85 gram salmon terkandung sekitar 5 mcg vitamin B12. Ikan salmon juga kaya protein dan asam lemak omega-3.
  5. Ikan tuna: Dalam 85 gram tuna terkandung 2,5 mcg vitamin B12. Ikan tuna memiliki manfaat untuk kesehatan tulang, gigi, dan jantun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun