Mohon tunggu...
Nurul Aliftia rasyid
Nurul Aliftia rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Mengaji dan baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Siswa

1 Desember 2023   17:51 Diperbarui: 1 Desember 2023   19:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Tentu, berikut adalah contoh bagaimana peran keluarga dapat membentuk karakter siswa: Seorang anak, David, tumbuh dalam keluarga di mana orang tuanya secara konsisten menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan kerja keras. Ayahnya sering menceritakan pengalaman hidupnya yang menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab. Ibunya selalu memberikan dukungan emosional dan selalu terbuka untuk mendengarkan serta membimbing ketika David menghadapi masalah. Melalui interaksi sehari-hari, orang tua David memberikan contoh perilaku yang baik, menegaskan nilai-nilai yang penting, dan memberikan ruang bagi David untuk berkembang secara pribadi. 

Ketika David masuk ke sekolah, fondasi karakter yang telah ditanamkan oleh keluarganya membantunya menjadi siswa yang bertanggung jawab, berempati terhadap teman-temannya, dan memiliki kejujuran yang kuat dalam segala aspek kehidupannya. Ini adalah contoh bagaimana peran keluarga dalam memberikan fondasi yang kuat bagi pembentukan karakter siswa.

  Peran keluarga dalam pembentukan karakter siswa sangatlah signifikan. Keluarga bukan hanya menjadi lingkungan pertama di mana nilai, moral, dan perilaku dipelajari oleh anak, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam membentuk kepribadian mereka. Melalui interaksi sehari-hari, pengasuhan, dan contoh perilaku yang diberikan oleh orang tua, anak-anak belajar nilai-nilai penting seperti integritas, empati, dan tanggung jawab. Namun, terdapat tantangan nyata dalam peran keluarga ini, seperti kesenjangan dalam ketersediaan waktu dan perhatian orang tua, konflik dalam keluarga, serta tekanan eksternal seperti tuntutan pekerjaan yang tinggi. Hal ini dapat memengaruhi konsistensi pengasuhan dan memberikan contoh perilaku positif bagi anak.

Dengan demikian, peran keluarga dalam pembentukan karakter siswa tetap menjadi faktor krusial dalam perkembangan anak-anak, namun membutuhkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi serta upaya aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan karakter anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun