Mohon tunggu...
Nurul Ainun Fitriyah
Nurul Ainun Fitriyah Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Universitas Airlangga yang ingin menulis dan membutuhkan semangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ulasan "Ketika Sejarah Berseragam, Membongkar Ideologi Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia" Karya Katharine E McGrego

13 November 2020   09:52 Diperbarui: 13 November 2020   16:00 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok penerbit Syarikat

Sejarah Dalam Pengabdian Kepada Rezim Yang Otoriter

Sepanjang periode rezim Orde Baru, Sejarah digunakan membela peranan Militer di ranah politik dan memajukan Nasionalisme dan keselarasan, walaupun pada tahun 1999 pembatasan terhadap kebebasan berpendapat sudah berakhir. Banyak ahli sejarah di Indonesia tidak mau meninggalkan sejarah sebagai sumber pembinaan bangsa. Salah satu contoh paling jelas terjunnya militer ke dalam produksi dan pengendalian sejarah nasional adalah pengambilalihan Museum Sejarah Monumen Nasional (Monas) pada tahun 1968. Hal ini membuktikan bahwa, peran pengendalian Sejarah, Pendidikan dan Pikiran dalam rezim-rezim otoriter dapat meletakkan rezim Orde Baru dalam suatu perspektif perbandingan.

Di Indonesia, Sejarah merupakan suatu disiplin ilmu yang masih baru, karena tradisi historiografi yang kritis hingga saat ini masih berkembang. Sejak lahirnya kemerdekaan, Sejarah dipakai untuk memupuk kebanggaan nasional dalam periode Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru, dan untuk memajukan keseragaman ideologis dan persamaan visi tentang masa lalu nasional.

Perbandingan antara Demokrasi Terpimpin dengan Orde Baru mengenai masa lalu terdapat di Museum Sejarah Monumen Nasional dengan tema yang gemilang dan masih dipertahankan. Namun, Rezim Orde Baru mengarah ke suatu penekanan yang lebih besar dalam suatu tradisi pemimpin militer dan pada adanya ancaman terhadap bangsa. Rezim Orde Baru juga diberi sumbangan dari Presiden Soekarno. Dalam upaya menyusun sejarah rezim Orde Baru memperlihatkan adanya persamaan, dengan rezim yang mendahuluinya, juga rezim otoriter yang lain di dunia. Secara keseluruhan ahli sejarah di Indonesia tetap menunjukan komitmen untuk menggunakan sejarah dalam pembinaan bangsa.

Nugroho Notosusanto Dan Awal Mula Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata

Nugroho Notosusanto merupakan salah seorang propagandis yang paling penting dalam rezim Orde Baru. Ia melacak asal usul pusat sejarah ABRI dan mempunyai cara berpikir yang sangat berharga bagi rezim orde baru, ia seorang recruit atau anggota baru yang sempurna. Hingga pada tahun 1964, ia ditunjuk sebagai Kepala Pusat Sejarah ABRI dan dari kedudukan ini, Nugroho membuatkan rezim Orde Baru dan beberapa proyek sejarah yang paling penting. Proyek yang pertama ia buat ialah versi Angkatan Darat mengenai usaha kudeta 1965. Hal ini memperlihatkan bahwa Pusat Sejarah ABRU didirikan untuk tujuan politis membela versi sejarahnya sendiri. Salah satunya Peristiwa Madiun versi ABRI sebagai pemberontakan komunis.

Angkatan Darat yang utama keberatan terhadap publikasi sejarah yang dibuat oleh Partai Komunis karena tindakan itu merupakan upaya penyalahgunaan sejarah sebagai alat perjuangan politik. Dalam proyek ini, merupakan proyek utama yang tidak akan diikutsertakan dalam proyek Pusat Sejarah ABRI. Proyek Sejarah ini menandakan titik awal karir Nugroho sebagai ahli sejarah militer. Nugroho juga menggambarkan upaya kudeta 1965 yang sangat penting karena peristiwa itu digunakan untuk mengesahkan rezim Orde Baru. Selain itu dalam segi politik juga dapat digunakan untuk meyakinkan masyarakat bahwa upaya kudeta tersebut adalah usaha dari komplotan komunis bukan dari komplotan militer.

Sejarah Untuk Membela Rezim Orde Baru

Peristiwa yang terjadi sekitar usaha kudeta masih diselubungi misteri dan masih belum jelas keterlibatan unsur militer Indonesia atau PKI. Dengan didirikannya Pusat Sejarah ABRI pada tahun 1964, ternyata sangat bermanfaat bagi militer karena setahun kemudian usaha kudeta terjadi. Usaha kudeta 1965 dalam serangkaian proyek sejarah. Dengan diterimanya versi ini masyarakat bersama dengan berhasilnya militer menumpas pemberontakan yang dilakukan PKI, sehingga menjadi versi kudeta yang paling penting bagi legitimasi rezim Orde Baru.

Versi ini juga digunakan untuk membenarkan pembantaian terhadap mereka yang dicap sebagai komunis selama 1966-1968 untuk memperagakan komitmen Orde Baru pada filsafat nasional Pancasila, khususnya sila pertama. Asal rezim Orde Baru dikemas dalam tema-tema tertentu, seperti ABRI sebagai pelindung rakyat dan filsafat Nasional Pancasila, PKI sebagai penghianat bangsa, dan Orde Baru sebagai pemulih keamanan dan ketertiban masyarakat.

Simbolisme terkandung dalam cerita tentang usaha kudeta dan simpatisan PKI yang masih hidup serta keluarga mereka. Usaha kudeta merupakan episode sejarah pertama yang mendapatkan perhatian cermat dari Nugroho Notosusanto dan Pusat Sejarah ABRI. Dalam waktu singkat Pusat Sejarah ABRI melihat ke peristiwa-peristiwa sejarah lainnya untuk meningkatkan peran militer dalam sejarah Indonesia dan mengukuhkan persatuan dan nilai-nilai militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun