Mohon tunggu...
Nurul Aini
Nurul Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas FISIP UIN Walisongo Semarang Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang Gelar Sosialisasi tentang "Menjadi Kartini Masa Kini"

18 November 2021   12:00 Diperbarui: 18 November 2021   12:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blora, Jum'at 29 Oktober 2021, Mahasiswa bernama Nurul 'Aini Proboningrum anggota KKN RDR-77 2021 UIN Walisongo Semarang Kelompok 30 Melakukan Sosialisasi Bersama Anak-Anak Desa Sarimulyo Kabupaten Blora Tentang "Menjadi Kartini Masa Kini". 

Program kerja dengan mengangkat judul ini, dikarenakan masih banyaknya problem yang muncul di lingkup perempuan yang terdoktrin dengan budaya patriarti terutama di desa terpelosok. 

Terutama di Desa Sarimulyo, budaya patriarti masih ada meski tidak seperti di daerah lain, anak perempuan lebih memilih setelah sekolah langsung menikah atau memilih di rumah saja dan enggan untuk keluar menjelajah dunia dan potensi diri.

Dalam program kerja individu yaitu kegiatan sosialisasi bersama anak-anak Desa Sarimulyo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, anak-anak bimbingan belajar sekaligus mensosialisasikan tentang “Menjadi Kartini Masa Kini”. Antusias yang ditujukan anak-anak sangat baik dan bersemangat dalam menceritakan apa saja harapan dan cita-cita mereka. Sosialisasi ini untuk memupuk semangat anak-anak mencapai harapan dan cita-cita mereka. 

“Saya ingin menjadi guru, kak. Saya ingin mengajarkan, mendampingi dan menuntun anak-anak menuju cita-cita mereka”, ungkap Aurel salah satu anak bimbingan belajar. “Saya ingin menjadi Marshaller, saya berharap bisa mencapai cita-cita itu”, ungkap Hanna. “Saya ingin  menjadi dokter kak, saya ingin bermanfaat dan membantu orang yang sakit menjadi sembuh!”, ungkap Keyla. “Saya juga ingin menjadi guru, kak”, ungkap Tina.

Dari semua jawaban anak-anak, banyak harapan dan cita-cita yang mulia ini, perlu di pupuk semangat dan motivasi untuk tetap meraihnya. Tokoh yang memberikan gambaran bagaimana bisa menjadi perempauan yang kuat dan tangguh sekaligus cerdas yang mampu bersaing dalam perkembangan zaman ini adalah RA. 

Kartini. Beliau sebagai pejuang emansipasi wanita memberikan contoh nyata bagaimana sebagai perempuan harus bersikap dan bertindak. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjadi Kartini untuk di aplikasikan di masa kini :

Berfikir Positif 

Untuk meraih cita-cita, kita harus memiliki sikap yang optimis dan tidak terpengaruh oleh perkataan orang lain. Bercermin pada sosok Kartini yang memiliki sifat yang selalu berfikir positif untuk membawa perubahan agar para perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.

Cerdas dan Berani 

Cerdas dan berani harus dimiliki para perempuan untuk menyuarakan pikirannya untuk kemajuan dan perubahan di lingkungan sekitar seperti RA. Kartini.

Perhatian 

Peka dan perhatian akan hal kecil yang terjadi disekitar kita terlebih melihat masalah yang muncul. Untuk mencapai tujuan atau cita-cita, sikap ini dibutuhkan dan penting untuk bersaing dengan ketatnya persaingan di masa mendatang.

Bersosialisasi

Menjalin huungan yang baik dengan orang lain serta terbuka untuk dikritik dan saran. Bersosialisasi san menerima kritik menjadi tameng kuat dalam menjalin relasi dan mengepakkan sayap di lingkup yang telah menjadi tujuan kita. Wawasan juga akan lebih banyak dan pola piker terbentuk dan semakin terbuka akan segala hal.

Sebagai pejuang emansipasi wanita di eranya, RA Kartinimembuka cakrawala bahwa wanita tidak hanya mengurus rumah namun juga bebas mengekspresikan/mewujudkan cita-citanya. Di era milenial, kaum perempuan juga harus melanjutkan perjuangan untuk menjadi Kartini masa kini, yaitu memperjuangkan hak-hak kita terutama para saudara perempuan lainnya. 

Penulis novel Surga Yang Tak Dirindukan menuturkan bahwa karyanya untuk menginspirasi para perempuan terutama di Indonesia. Ia telah menerbitkan 53 buku, berharap setiap kaum perempuan memiliki keberanian untuk bermimpi. Harapan dan cita-cita mereka bisa terwujud dengan tidak menyederhanakan mimpi karena kondisi/keterbatasan yang ada.

Menurut Asma Nadia untuk menjadi Kartini masa kini, wanita Indonesia harus gigih dan kejar mimpi sampai tercapai dengan terus berproses dan belajar. "Sebenernya ngotot sih kalau menurut aku ya plus doa. Kekeh,  jadi misalnya pingin ini ya udah kejer aja , kita nggak tahu di masa depan tercapai atau nggak, tapi siapa tahu kalau kita gigih akan tercapai," jelas Asma.

"Kita ngomong Oprah yang bukan dari keluarga ideal. Dia punya masa lalu yang kelam, dia pernah 14 tahun melahirkan anak, kemudian anaknya meninggal. Tapi nggak jadi alasan untuk dia menjadi sampah masyarakat. Itu loh kita harus berani membuang excuse keterbatasan yang ada," pungkasnya.

Jadi, jika kita mau menentukan mimpi yang besar dan berusaha untuk mewujudkannya, kita pasti bisa. Sudah banyak para tokoh inspirasi di Indonesia yang menginspirasi seperti Asma Nadia. Tentukanlah harapan dan cita-citamu, jangan terdoktrin akan budaya patriarki dan berusaha mewujudkannya. Hak-hak perepuan dan laki-laki sama terutama di mata hukum negara ini, tidak alasan kalian untuk berkecil hati dan terus semangat meraihnya.

Referensi :

Woman. 2020. 4 tips untk menjadi kartini masa kini. 4 Tips untuk Menjadi Kartini Masa Kini | kumparan.com

Utami, Anggita MV. 2017. Cara menjadi Kartini masa kini menurut Asma Nadia. Cara Menjadi Kartini Masa Kini Menurut Asma Nadia (detik.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun